Itu terjadi selama masa Hadean Eon, masa ketika Bumi baru lahir dan terus dilanda tabrakan asteroid.
Big Bertha dikumpulkan oleh astronot NASA Alan Shepard dan Edgar Mitchell pada tahun 1971 selama misi Apollo 12.
Dikutip dari Gizmodo, Katie Robinson, seorang peneliti dari LPI-JSC Center for Lunar Science and Exploration mendukung teori dari penemuan ini.

Ia mengatakan bahwa selama ini, sampel 14321 Bulan memiliki kandungan yang ''tidak biasa''.
Batuan itu mengandung akan clast dan mengandung fragmen felsit, termasuk kuarsa, feldspar, dan zirkon.
Bahan-bahan tersebut umumnya ditemukan di Bumi, tetapi sangat jarang ditemukan di Bulan.
Analisis kimia dari sampel menunjukkan bahwa batuan Big Bertha terbentuk di bawah permukaan Bumi, bukan Bulan.
Batuan tersebut juga diketahui terbentuk dari tekanan yang tinggi dan kaya akan oksigen, sesuatu yang tidak ada di Bulan.
Penelitian mengenai batuan Bumi yang ditemukan di Bulan ini sangat menarik, kita bisa tahu bagaimana Bumi purba nyatanya pernah mengalami ledakan yang begitu dahsyat.
Baca Juga: Viral! Remaja Ini Cetuskan Ide Gila untuk NASA dan SpaceX
HiTekno.com/Rezza Dwi Rachmanta