Sebelum Kaya Raya, Elon Musk Pernah Drop Out Kuliah

Sabtu, 26 Januari 2019 | 13:16 WIB
Sebelum Kaya Raya, Elon Musk Pernah Drop Out Kuliah
Pengusaha dan inovator terkemuka AS, Elon Musk. [AFP/Peter Parks]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelum Kaya Raya, Elon Musk Pernah Drop Out Kuliah.

Kebanyakan orang mengenal Elon Musk sebagai pengusaha kaya raya dan terkenal, bahkan, Forbes mencatat kekayaannya menyentuh angka 20,6 miliar dolar AS.

Namun, siapa sangka jika pendiri Tesla dan SpaceX ini sempat menjalani masa-masa sulit, sampai pernah dikeluarkan alias drop out (DO) dari Stanford University, karena menunggak utang untuk biaya pendidikan.

Seperti yang sudah diketahui, Elon Musk lahir dan besar di Afrika Selatan. Namun karena ingin mengubah nasib, ia nekat merantau ke Kanada dan Amerika Serikat dengan bekal yang tak seberapa.

Baca Juga: Cerita Shahnaz Haque Alami Penuaan Dini Akibat Kanker

"Aku tiba di Amerika Utara pada umur 17 tahun dengan USD 2.000, sebuah backpack, dan koper yang penuh dengan buku," jelas pria 47 tahun itu seperti dilansir dari CNBC pada Sabtu (26/1/2019).

Ia pun menceritakan tentang masa-masa sulitnya saat masih menimba ilmu di bangku perkuliahan.

"Aku bayar sendiri biaya kuliah. Pernah drop out dari Stanford dengan hutang kuliah USD 110 ribu. Lalu menciptakan startup internet bersama saudara dan temanku," imbuhnya.

Beruntung, startup yang Elon Musk rintis bersama kerabatnya itu menuai hasil yang memuaskan. Bahkan, ia sukses mendirikan perusahaan-perusahaan global berbasis teknologi, seperti Paypal, Tesla, hingga SpaceX.

"Sepertinya jika ada teknologi atau sesuatu yang keren, hal itu terjadi di Amerika Serikat. Jadi tujuanku dulu memang untuk pindah ke Amerika Serikat," tutur Elon Musk.

Baca Juga: Samsung Siapkan Layar OLED 4K 15,6 Inci Pertama Untuk Laptop

Meskipun pada mulanya hanya ingin menyelesaikan studi di Negeri Paman Sam, namun perlahan ia mulai menemukan tujuan hidupnya. Elon Musk ingin terus berinovasi untuk membuat teknologi baru yang bermanfaat bagi umat manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI