Suara.com - Seringnya mengganti ponsel menjadi salah satu kebiasaan masyarakat Indonesia. Ternyata, hal ini tidak disarankan jika dilihat dari sisi ilmiah dan bisa menimbulkan bencana.
Sekelompok ilmuwan dari Universitas St Andrews berusaha menelisik bahan kimia yang masuk ke ponsel cerdas Anda. Mereka telah mengembangkan jenis tabel periodik baru yang menyoroti kelangkaan 90 elemen alami, banyak di antaranya digunakan di ponsel dan TV.
Pekerjaan itu dilakukan sebagai bagian dari proyek oleh European Chemical Society (EuChemS), yang mewakili lebih dari 160.000 ahli kimia dari lebih 40 anggota masyarakat dan organisasi terkait kimia lainnya. Tabel periodik modern dirancang untuk menandai peringatan 150 tahun perusahaannya.
Diperkirakan sekitar 10 juta smartphone dibuang atau diganti setiap bulan di Uni Eropa saja.
Baca Juga: Bos Xiaomi Pamerkan Ponsel Berlayar Lipat
Ponsel pintar terdiri dari sekitar 30 elemen dan para ilmuwan telah mengajukan keprihatinan bahwa akan ada kelangkaan yang meningkat karena persediaan yang terbatas.
Elemen-elemen yang terletak di daerah konflik dan ketidakmampuan untuk sepenuhnya mendaur ulang. Tabel tersebut akan diluncurkan di Parlemen Eropa pada hari Selasa oleh Anggota Parlemen Eropa Catherine Stihler dan Clare Moody.
Acara ini juga akan menyoroti penemuan wallchart tertua yang diketahui dari tabel periodik, yang ditemukan tahun lalu di Universitas St Andrews.
Profesor David Cole-Hamilton, profesor kimia emeritus di St Andrews, mengatakan orang harus menghindari mengganti ponsel mereka setiap beberapa tahun. Mengganti dengan model baru setiap tahun memiliki konsekuensi bencana.
Prof Cole-Hamilton berkata bahwa sangat menakjubkan segala sesuatu di dunia terbuat dari hanya 90 blok bangunan, 90 elemen kimia yang terjadi secara alami.
Baca Juga: Waspadai Sembilan Aplikasi Pintar Ini Bisa Hisap Habis Baterai Ponsel
"Ada jumlah yang terbatas dari masing-masing dan kami menggunakannya beberapa begitu cepat, sehingga mereka akan hilang di seluruh dunia dalam waktu kurang dari 100 tahun. Banyak dari elemen-elemen ini terancam punah, jadi apakah Anda harus benar-benar mengganti telepon Anda setiap dua tahun?" tutur Prof Cole-Hamilton.
Sementara Stihler berkata bahwa ketika menandai peringatan 150 tahun tabel periodik, menarik melihatnya diperbarui untuk abad ke-21.
"Sangat mengkhawatirkan untuk melihat berapa banyak elemen yang ada dalam daftar yang terancam punah, termasuk yang membentuk ponsel. Ini adalah pelajaran bagi kita semua untuk merawat dunia di sekitar kita, karena unsur-unsur yang terjadi secara alami ini tidak akan bertahan selamanya kecuali kita meningkatkan tingkat daur ulang global dan pemerintah memperkenalkan ekonomi sirkuler yang asli," jelasnya. [Metro]