BAKTI Jadi BLU dengan Pendapatan Terbesar Kedua pada 2018

Rabu, 16 Januari 2019 | 13:30 WIB
BAKTI Jadi BLU dengan Pendapatan Terbesar Kedua pada 2018
Diskusi Merdeka Sinyal 100 Persen dan Menyongsong Industrialisasi 4.0 di Jakarta, sebagai ilustrasi [Dok. BAKTI].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) tercatat sebagai Badan Layanan Umum (BLU) dengan pendapatan terbesar kedua pada 2018. Dalam Nota Keuangan Tahun Anggaran 2019 yang dirilis oleh Kementerian Keuangan, selama tahun 2018, BAKTI tercatat mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 2.989 miliar.

"Sektor telekomunikasi adalah salah satu sektor penyumbang PNBP terbesar buat Negara. Bahkan sebagian PNBP sektor telekomunikasi berupa PNBP Universal Service Obligation/USO, yang dipungut dari 1,25 persen pendapatan kotor dari operator telekomunikasi, dikelola langsung oleh BAKTI," ujar Direktur Utama BAKTI, Anang Latif dalam keterangan resminya, Rabu (16/1/2019).

Dirut BAKTI, Anang Latif [Kominfo].
Dirut BAKTI, Anang Latif [Kominfo].

BAKTI sendiri menempati posisi nomor 2 pendapatan BLU terbesar dari sekitar 224 BLU yang ada di Indonesia. Pada 2019, BAKTI diberi target pendapatan mencapai Rp 3.168,7 Miliar atau meningkat 6,0 persen dibandingkan outlook 2018.

Pendapatan BLU 10 Terbesar [Kominfo].
Pendapatan BLU 10 Terbesar [Kominfo].

"Sebagai BLU peringkat 2 dari jumlah dana yang dikelola setiap tahunnya, BAKTI selalu mengutamakan bagaimana layanan telekomunikasi dan internet bisa secepatnya dinikmati oleh masyarakat yang belum pernah terima sinyal sebelumnya dengan kualitas yang memadai," sambung Anang Latif.

Baca Juga: Renault Tunjuk Pemegang Merek Baru, Ada Apakah ?

Anang menjelaskan tugas utama BAKTI adalah mengatasi kesenjangan digital di Indonesia. Bahkan, BLU di bawah Kementerian Kominfo itu berupaya untuk menghadirkan layanan telekomunikasi di seluruh pelosok Indonesia.

"Mengatasi bagaimana saudara-saudara kita yang ada di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal), dan perbatasan merasakan menjadi bagian dari NKRI serta merasakan juga buah pembangunan pemerintah berupa infrastruktur telekomunikasi yaitu sinyal seluler dan internet," jelasnya.

Meski demikian, Anang Latif menyatakan tantangan yang dihadapi oleh BAKTI sangat kompleks. Mulai lokasi yang sangat terpencil hingga sulit dijangkau, karena akses jalan terkadang belum tersedia.

"Namun demikian hal ini tidak menyurutkan semangat BAKTI dalam menghadirkan sinyal untuk masyarakat," tandasnya.

Menurut Anang Latif, BAKTI akan terus berupaya menghadirkan layanan telekomunikasi di seluruh pelosok Indonesia.

Baca Juga: Sip, Akhirnya Kamera 3D TOF OPPO R17 Pro Diaktifkan !

"BAKTI akan menghadirkan teknologi terkini untuk layanan internet cepat dengan menyiapkan jaringan Palapa Ring dan Satelit multifungsi demi pemerataan layanan," ujar Lanang Latif lagi.

Dalam Nota Keuangan itu, nama BAKTI masih tercatat dengan nama Badan Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informasi (BP3TI). Peningkatan pendapatan BLU dimungkinkan karena adanya pergeseran dari Satker PNBP menjadi Satker BLU guna peningkatan layanan kepada pubik. Namun demikian, BAKTI juga telah melakukan terobosan pembiayaan dan mulai melakukan penetapan tarif untuk penggunaan Palapa Ring Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI