Huawei Fokus Garap Pasar Kelas Atas di Indonesia

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 12 Januari 2019 | 21:45 WIB
Huawei Fokus Garap Pasar Kelas Atas di Indonesia
Model mencoba smartphone terbaru Mate 20 Series dari Huawei saat peluncuran perdana di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (19/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Deputy Country Director Huawei Indonesia Consumer Business Group, Lo Khing Seng, mengatakan pihaknya fokus menjual ponsel pintar segmen mid-high atau menengah ke atas di pasar Indonesia.

"Pada 2019 ini, resolusi kita tetap fokus menjadi merek teknologi global yang ikonik, dengan membangun brand image premium di segmen smartphone mid and high," ujar Khing Seng dalam temu media di Jakarta, Sabtu (12/1/2019).

Saat ini, menurut Khing Seng, Huawei berusaha membangun kembali merek, setelah melakukan perubahan secara internal, seperti restrukturisasi distribusi pada 2018.

Selain fokus pada ponsel premium untuk membangun image brand, Huawei juga berkomitmen untuk secara konsisten menghadirkan smartphone flagship mereka, seperti seri P dan seri Mate dengan jeda waktu yang tidak jauh berbeda dari peluncuran global.

Hal ini dilakukan agar konsumen dapat dengan lebih cepat menikmati produk-produk inovatif dari Huawei.

"(Smartphone flagship) Akan selalu masuk, sebelumnya kita tidak melakukan itu, masuk pun dengan peluncuran global yang jauh, tapi sekarang peluncuran seri P akan masuk di sini dengan jarak yang mungkin enggak lewat dari sebulan," kata Khing Seng.

Selain itu, Huawei juga ingin bermain di segmen high-end yang peluangnya menurut Khing Seng masih sangat terbuka lebar.

"Enggak semua merek bisa main di high-end dan pemain high-end di Indonesia paling cuma dua, dan kami merek yang sanggup main di situ, jadi lebih besar peluangnya main di situ," kata dia.

Fokus pada segmen menengah ke atas, berarti Huawei juga akan mengandalkan smartphone mid-end seri nova - terbaru nova 3i diluncurkan pada 11 September lalu dengan harga Rp 4,2 juta.

"(Di Indonesia) Secara kuantitas yang pasti middle lebih dibanding high end," ujar Khing Seng.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI