Disalip Oppo Soal Teknologi Kamera Tersembunyi, Ini Kata Vivo

Kamis, 10 Januari 2019 | 14:35 WIB
Disalip Oppo Soal Teknologi Kamera Tersembunyi, Ini Kata Vivo
Public Relations Manager PT Vivo Mobile Indonesia, Tyas K Rarasmurti dan Product Manager Vivo Global, Charles Ding dalam Media Gathering di Lembang, Bandung, Rabu malam (9/1/2019). [Suara.com/Lintang Siltya Utami]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vivo menghadirkan seri Nex pada pertengahan tahun lalu di Cina dan kehadiran perangkat tersebut mencuri perhatian publik karena memiliki kamera tersembunyi. Meski konsep kamera seperti ini juga ditemui pada vendor asal Cina lainnya, yaitu Oppo yang merilis Find X, Vivo mengklaim bahwa pihaknya merupakan vendor pertama yang menciptakan inovasi tersebut.

Vivo mengatakan, telah memperkenalkan konsep tersebut terlebih dahulu dalam ajang MWC 2018 yang diselenggarakan pada 26 Februari hingga 1 Maret 2018 di Barcelona, Spanyol. Oleh Vivo, teknologi kamera tersembunyi itu disebut dengan evelating front camera.

Hal ini dijelaskan oleh Charles Ding selaku Product Manager Vivo Global yang membeberkan proses dalam menemukan konsep kamera tersembunyi itu sendiri.

"Pada ajang MWC 2018 kami telah mengeluarkan konsep elevating front camera ini pertama kali, jadi saya juga bisa menegaskan bahwa kamilah yang pertama kalinya menciptakan konsep tersebut," ucap Charles Ding, dalam acara Vivo Media Gathering di Lembang, Bandung, pada Rabu (9/1/2019).

Baca Juga: Akankah Vivo Nex Diboyong ke Indonesia?

Charles menambahkan bahwa poin penting yang harus ditekankan adalah pencetus pertama kali konsep tersebut.

"Siapapun bisa mengklaim menjadi yang nomor satu, tetapi selamanya yang menjadi nomor satu itu adalah penciptanya," tambah Charles.

Meski begitu, Charles juga menambahkan bahwa Vivo bukanlah sebuah brand yang mengkhawatirkan persoalan seperti itu. Fokus Vivo saat ini hanyalah memberikan yang terbaik bagi konsumen dan mengembangkan teknologi kamera.

Tak hanya itu, Charles juga membeberkan kesulitan yang dilalui untuk merealisasikan konsep tersebut. Baginya, terdapat tiga faktor yang harus dipertimbangkan, di antaranya adalah integritas screen dari perangkat itu sendiri, tidak mengabaikan pengalaman pengguna, dan mampu menciptakan rasio layar yang lebar.

"Untuk merealisasikan Vivo Nex dengan teknologi elevating camera sangat sulit, terlebih dalam pembuatan sistemnya. Saat pengerjaan elevating camera ini, kami tidak punya komponen dan tidak ada vendor yang memberi komponen. Tidak ada dukungan juga dari IT program kecuali R&D kami sendiri. Kami berusaha untuk meyakinkan para vendor komponen untuk merealisasikan proyek tersebut. Akhirnya, kami memberdayakan tim internal kami sendiri tanpa ada interfensi dari pihak ketiga," jelas Charles.

Baca Juga: Kamera Masih Jadi Andalan, Ini Dua Fokus Lain Vivo di 2019

Charles menambahkan bahwa pihaknya menghabiskan waktu selama enam bulan demi menemukan desain yang kuat dan tidak akan mudah rusak meskipun kamera diuji naik turun berulang kali. Ia mengaku dalam satu hari, timnya telah menguji slider hingga 5.000 kali tanpa henti. Pihaknya juga melakukan upaya-upaya mandiri demi menciptakan dan mengembangkan teknologi tersebut, di antaranya adalah inovasi hardware, algoritma, experience dan penelitian kognitif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI