Suara.com - TESS, asteroid antariksa Amerika Serikat yang diluncurkan pada Juli 2018 lalu, berhasil menemukan tiga planet raksasa mirip Bumi di luar tata surya kita, demikian diwartakan CNN pekan ini.
Diumumkan di sela pertemuan tahunan American Astronomical Society yang ke 233 di Seattle, AS, Senin (7/1/2018), planet pertama yang ditemukan TESS adalah HD 21749b.
HD 21749b, berinduk pada sebuah bintang cemerlang di konstelasi Reticulum. Jaraknya "cuma" 53 tahun cahaya dari Bumi. HD 21749b, yang tiga kali lebih besar dari Bumi, hanya butuh 36 hari untuk mengelilingi bintang induknya.
Suhu permukaan HD 21749b diperkirakan sekitar 300 derajat Farenheit atau sekitar 148 derajat Celcius. Suhu ini masih termasuk dingin jika mengingat dekatnya jarak antara planet itu dengan induknya.
"Ia adalah planet kecil terdingin yang berada dalam jarak cukup dekat dengan bintang secemerlang itu," kata Diana Dragomir, peneliti pada Massachusetts Intitute of Technology (MIT) yang terlibat dalam riset itu.
Dragomir menduga planet itu adalah sebuah planet gas, mirip Neptunus dan Uranus di tata surya kita. Meski demikian lapisan gas HD 21749b diperkirakan sangat tebal.
TESS, yang diluncurkan April dan mulai memindai alam semesta pada Juli 2018 lalu itu, juga menemukan Pi Mensae c - sebuah planet raksasa yang mengitari induknya hanya dalam 6,3 hari - dan LHS 3844b, planet batu mirip Bumi yang butuh 11 jam untuk mengelilingi induknya.
Pi Mensae c ukurannya dua kali Bumi dan menginduk pada bintang Pi Mensae - bintang yang sangat mirip Matahari baik dari sisi ukuran maupun masa. Pi Mensae berjarak sekitar 60 tahun cahaya dari sistem tata surya kita.
"Bintang ini sebelumnya sudah diketahui memiliki planet bernama Pi Mensae b, yang masanya 10 kali lebih besar dari Yupiter dan memiliki orbit yang sangat panjang," jelas Chelsea Huang, juga dari MIT.
"Sebaliknya Pi Mensae c, memiliki orbit sirkular yang dekat dengan bintang induk. Perbedaan orbit ini tampaknya akan menjelaskan bagaimana sistem unik ini terbentuk," lanjut Huang.
Sementara itu LHS 3884b, yang berjarak 49 tahun cahaya dari Bumi, mengitari sebuah bintang kerdil yang ukurannya setara dengan seperlima bintang induk kita, Matahari.
Huang menduga planet batu ini masih diselimuti oleh lahar, mengingat dekatnya jarak antara planet tersebut dengan induknya.
Adapun TESS dikirim ke luar Bumi untuk melanjutkan tugas pendahulunya, teleskop antariksa Kepler yang telah menemukan sekitar 3.700 eksoplanet (planet di luar tata surya kita) selama 20 tahun beroperasi.
TESS, berbeda dari Kepler, akan memindai area yang 400 kali lebih luas - termasuk 200.000 bintang paling cemerlang di sekitar Bumi.