Pornografi, Konten Negatif yang Paling Banyak Diadukan Warganet

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 08 Januari 2019 | 18:15 WIB
Pornografi, Konten Negatif yang Paling Banyak Diadukan Warganet
Ilustrasi tombol untuk mengakses konten porno di komputer. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pornografi masih menjadi konten negatif yang paling banyak dilaporka oleh warganet kepada pemerintah di 2018, meski demikian judi online serta penipuan juga sudah semakin bikin publik gerah.

Subdirektorat Pengendalian Konten Internet Direktorat Pengendalian Ditjen Apliikasi Informatika Kemkominfo, dalam siaran pers, Selasa (8/1/2018), membeberkan ada 898.108 konten pornografi yang dilaporkan di sepanjang 2018.

Selain itu ada 78.698 konten perjudian dan 5.889 konten penipuan online yang dilaporkan publik ke Kemkominfo melalui akun Twitter @aduankonten, situs aduankonten.id, dan aplikasi WhatsApp di nomor 08119224545.

Aduan terbanyak keempat adalah tentang hak kekayaan intelektual (803), diikuti oleh konten negatif yang direkomendasikan instansi (519), terorisme/radikalisme (497), SARA (189), dan perdagangan produk dengan aturan khusus (82.).

Selain itu ada juga konten negatif terkait pelanggaran keamanan informasi (35), konten melanggar sosial dan budaya (26), konten yang meresahkan masyarakat (23), fitnah (11), kekerasan pada anak (8), dan terakhir separatis/organisasi berbahaya (3).

Sesuai dengan Undang-Undang No 11 Tahun 2018 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, terdapat 12 kelompok konten yang dikategorikan sebagai konten negatif.

Kategori konten negatif itu antara lain pornografi/pornografi anak; perjudian; pemerasan; penipuan; kekerasan/kekerasan anak; fitnah/pencemaran nama baik; pelanggaran kekayaan intelektual; produk dengan aturan khusus; provokasi sara; berita bohong; terorisme/radikalisme; serta informasi/dokumen elektronik melanggar undang-undang lainnya.

Totalnya di sepanjang 2018, Kemkominfo mencatat penanganan konten negatif sebanyak 984.441 buah. Angka itu termasuk yang dilaporkan dalam bentuk website.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI