Suara.com - Perempuan di Arab Saudi akan menerima pesan singkat atau SMS dari pengadilan jika telah diceraikan oleh suami mereka, demikian diwartakan CNN, Minggu (6/1/2019).
Kebijakkan baru tersebut dikeluarkan untuk menghentikan kebiasaan lelaki Saudi menceraikan istri mereka secara diam-diam.
Pengadilan-pengadilan di Saudi telah mulai mengirim SMS berisi pemberitahuan kepada para perempuan yang telah diceraikan diam-diam oleh suami-suami mereka.
"Sebuah langkah untuk melindungi hak-hak klien perempuan dan memperkaya transformasi digital dengan layanan yang makin beragam," demikian bunyi pernyataan resmi Kementerian Kehakiman Arab Saudi.
SMS itu akan berisi nomor sertifikat cerai dan nama pengadilan tempat para perempuan yang sudah diceraikan bisa mengambil dokumen-dokumen terkait.
Selain itu para perempuan di Arab Saudi kini bisa mengecek status pernikahan mereka di sebuah website khusus.
Kebijakkan ini adalah salah satu langkah reformasi bertajuk Vision 2030 yang digulirkan oleh Putera Mahkota Mohammed bin Salman. Dalam program itu pemerintah Saudi lebih memperhatikan hak-hak perempuan dengan memberikan hak untuk mengemudikan kendaraan dan hak untuk menonton pertandingan sepak bola langsung ke stadion.
Berkat program tersebut, Mohammed bin Salman disebut-sebut sebagai tokoh pembaharu di Arab Saudi. Tetapi ia menjadi sorotan dan dikecam di dunia karena dituding sebagai otak di balik pembunuhan terhadap wartawan Jamal Khashoggi.
Khashoggi dibunuh secara sadis, tubuhnya diduga dimutilasi, di kantor Konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada Oktober 2018 lalu. Hingga kini kasus tersebut belum jelas penyelesaiannya.
Pemerintah Arab Saudi sendiri membantah keterlibatan Mohameed bin Salman dalam pembunuhan Khashoggi.