Suara.com - Seorang ilmuwan India dikecam oleh rekan-rekannya karena mengklaim bahwa riset sel punca telah dirintis di India ribuan tahun lalu, mengutip kisah Kurawa dalam mitos Mahabhrata sebagai bukti.
Berbicara dalam sebuah kongres ilmiah terkemuka India, yang turut dihadiri sejumlah peraih hadiah Nobel, juga mengatakan bahwa peluru kendali juga sudah diciptakan di India ribuan tahun silam.
"Seratus Kurawa lahir dari satu ibu karena teknologi sel punca dan tabung pembiak," kata Rao, ahli kimia anorganik, seperti dilansir dari AFP, Minggu (6/1/2019).
Di depan para peserta kongres, yang juga terdiri dari anak-anak sekolah, ia mengatakan bahwa Dewa Wisnu menggunakan peluru kendali yang dinamakan Chakra Vishnu untuk menyasar target yang bergerak.
Bukan hanya Rao, seorang ilmuwan lain bernama KJ Krishnan bahkan meragukan teori-teori dari dua fisikawan ulung dunia, Isaac Newton dan Albert Einstein.
Krishnan yang bergelar doktor itu, demikian dilansir BBC, mengatakan bahwa teori-teori Newton dan Einstein soal gaya gravitasi adalah keliru.
Pendapat kedua ilmuwan itu dikecam oleh beberapa rekan mereka dan penyelenggara kongres ilmiah itu sendiri menyayangkan ucapan Rao dan Krishnan. Penyelenggara juga mengaku menyesal karena konferensi yang terhormat tersebut dinodai oleh kontroversi.
"Bahwa pendapat-pendapat seperti ini diutarakan oleh orang-orang yang berwenang, sungguh memantik kekhawatiran yang serius," kata Premendu P. Mathur, sekretaris jenderal Asosiasi Kongres Ilmiah India.
Di India sendiri upaya untuk mengait-ngaitkan sains modern dengan teks-teks Hindu kuno sudah semakin lazim terjadi. Tahun lalu, misalnya, Menteri Pendidikan Tinggi India, Satyapal Singh, mengklaim bahwa teori evolusi Darwin adalah salah. Ia bahkan berjanji akan menghapusnya dari kurikulum sekolah.
Singh berasal dari Partai Bharatiya Janata Party (BJP), partai nasionalis Hindu yang berkuasa di 29 negara bagian di India.