AS Anggap Cina Saingan di Bidang Ini

Senin, 07 Januari 2019 | 16:05 WIB
AS Anggap Cina Saingan di Bidang Ini
Ilustrasi Amerika dan Cina. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama Perang Dingin, Amerika Serikat berfokus pada Uni Soviet. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, program luar angkasa milik Cina telah berhasil membuat khawatir para ahli strategi Amerika Serikat.

Upaya luar angkasa Cina yang dijalankan oleh People's Liberation Army telah meluncurkan lebih banyak roket ke luar angkasa dibandingkan dengan negara lain. Pada tahun lalu Cina berhasil meluncurkan 39 roket dan Amerika Serikat hanya meluncurkan sebanyak 31.

Terlebih dengan prestasi yang diukir Cina baru-baru ini dengan mendaratkan Chang'e-4 di sisi jauh Bulan. Saat ini, Cina menghabiskan lebih banyak dana untuk program-program luar angkasa sipil dan militer daripada Rusia dan Jepang. Meskipun angka dalam tidak pasti, tetapi anggaran 2017 diperkirakan sebesar 8,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 118 triliunan (1 dolar AS = Rp 14.064,7).

Meski terlambat beberapa dekade, para pemimpin Cina secara sangat metodis mereplikasi tahapan pengembangan ruang angkasa yang dicapai oleh negara-negara besar lainnya.

Baca Juga: Beri Sinyal Bahaya, Astronot Ini Pencet Tombol 911 di Luar Angkasa

"Jika mereka terus berkembang dalam lintasan ini, mereka akan dengan cepat melampaui Rusia dalam hal kemampuan teknologi luar angkasa mereka," ucap Todd Harrinson, seorang pakar program ruang angkasa militer di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington.

Persaingan diperkirakan akan terjadi pada dua bidang, yaitu dalam jangka pendek dalam penggunaan ruang angkasa untuk kepentingan militer dan jangka panjang untuk mengeksploitasi sumber daya di ruang angkasa.

Dilansir dari phys.org, konflik yang terjadi di Bumi telah diatur oleh hukum-hukum yang berlaku, tetapi tidak ada hukum yang setara untuk lingkup ruang angkasa. Jack Beard, seorang profesor program hukum ruang angkasa Universitas Nebraska, mengatakan bahwa sangat sulit untuk membedakan antara senjata dan non-senjata di luar angkasa.

Meski begitu, dikutip dari NDTV, Cina menentang rencana pembentukan komando khusus yang akan mengendalikan operasi militer di luar angkasa yang akan dicanangkan oleh Trump. Cina menganggap hal itu sebagai tindakan "mempersenjatai" ruang angkasa.

Baca Juga: Begini Respon Cina Terhadap Komando Luar Angkasa Trump

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI