Ilmuwan Prediksi Tabrakan Galaksi Bimasakti dengan Awan Magellan Besar

Senin, 07 Januari 2019 | 13:20 WIB
Ilmuwan Prediksi Tabrakan Galaksi Bimasakti dengan Awan Magellan Besar
Ilustrasi galaksi Bima Sakti. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Empat miliar tahun ke depan, ilmuwan memprediksi bahwa Galaksi Bimasakti akan bertabrakan dengan galaksi tetangga, yaitu Andromeda. Namun, menurut penelitian yang diterbitkan di Oxford Academic dalam Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society, Galaksi Bimasakti akan bertabrakan terlebih dahulu dengan Awan Magellan Besar.

Awan Magellan Besar (AMB) merupakan salah satu galaksi kerdil terbesar dan terdekat yang mengelilingi Bimasakti sebagai galaksi satelit. AMB terletak pada jarak sekitar 163.000 tahun cahaya dari Bumi dan diperkirakan telah memasuki lingkungan Galaksi Bimasakti sekitar 1,5 miliar tahun yang lalu.

Pada awalnya, para ilmuwan berpikir bahwa AMB akan terus mengorbit Galaksi Bimasakti atau mungkin akan bergerak menjauh karena AMB bergerak sangat cepat. Baru-baru ini, para ilmuwan menemukan bahwa AMB memiliki lebih banyak materi gelap daripada yang diperkirakan dan perlahan akan bergerak mendekati Bimasakti.

Diperkirakan dalam sekitar 2,4 miliar tahun ke depan, AMB bertabrakan dengan Galaksi Bimasakti. Meskipun peristiwa tabrakan tersebut tidak akan menghancurkan Bimasakti sepenuhnya, tetapi diperkirakan akan memiliki dampak pada tata surya.

Baca Juga: Astronom Temukan Galaksi Hantu Misterius di Dekat Bimasakti

Dilansir dari IFL Science, para ilmuwan memperkirakan bahwa Sagitarius A*, lubang hitam supermasif di pusat Bimasakti, akan mendapatkan gelombang material besar di mana akan meningkatan massanya secara signifikan dan akan membuatnya kembali aktif.

Sagitarius A* saat ini memang tidak aktif dalam melahap material di sekitarnya, namun ketiga merger dengan AMB terjadi. Kemungkinan Sagitarius A* akan kembali aktif dan menghasilkan semburan material yang kuat pada suhu lebih tinggi dari inti Matahari.

Aktifnya Sagitarius A* juga dapat menyebabkan lubang hitam supermasif tersebut memancarkan banyak radiasi berenergi tinggi. Lubang hitam yang aktif seperti itu juga dapat membentuk angin panas raksasa yang bergerak melintasi seluruh galaksi, termasuk ke arah Bumi.

Dr. Marius Cautun dari Universitas Durham mengatakan bahwa ini akan membawa dampak pada tata surya, terlebih pada Matahari. Merger dua galaksi akan membuat bintang-bintang di kedua galaksi juga bergabung dan berinteraksi. Walaupun jarak antarbintang sangat jauh, tetapi gravitasi dari bintang-bintang besar bisa mempengaruhi gerak orbit planet yang mengelilinginya. [Academic/Dur/Iflscience]

Baca Juga: Astronom Konfirmasi Lubang Hitam Supermasif di Pusat Bimasakti

REKOMENDASI

TERKINI