Dua Karyawan Huawei Posting Pesan dari iPhone Diganjar Hukuman

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 06 Januari 2019 | 13:25 WIB
Dua Karyawan Huawei Posting Pesan dari iPhone Diganjar Hukuman
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua karyawan Huawei yang mengirim pesan dari akun Twitter perusahaan telekomunikasi Cina menggunakan perangkat iPhone telah dihukum. Tweet, yang diposting pada Hari Tahun Baru, berharap pengikut "Happy # 2019" saat menampilkan "melalui Twitter untuk iPhone".

Perusahaan-perusahaan Cina telah berusaha mengarahkan karyawan ke produk-produk Huawei dan menjauh dari pesaing Apple AS. Tahun lalu, Huawei menyusul Apple dalam jumlah handset yang dikirim ke seluruh dunia, menjadikannya nomor dua setelah Samsung.

Belum lama ini, sebuah laporan dikutip BBC dari Reuters, mengutip memo internal perusahaan yang mengatakan bahwa staf Huawei yang terlibat dalam kesalahan dalam postingan Twitter telah diturunkan pangkat dan akan dilakukan pengurangan gaji.

Pesan tahun baru dengan cepat dihapus dari feed Twitter resmi Huawei tetapi terlanjur dibagikan oleh pengguna situs media sosial.

Baca Juga: Huawei Mate 30 Pro Bakal Dipersenjatai 5 Kamera?

Postingan Huawei. [Twitter]
Postingan Huawei. [Twitter]

Memo itu mengatakan, insiden itu yang dikaitkan dengan "masalah VPN" dengan komputer desktop, telah "menyebabkan kerusakan pada merek Huawei", dikutip dari Reuters.

Cina memblokir akses ke banyak situs web asing, termasuk Twitter, meskipun banyak orang menghindari firewall dengan menggunakan jaringan pribadi virtual.

Banyak perusahaan Cina masih bisa berkomunikasi dengan Twitter dan kantor berita resmi, Xinhua, menggunakan Twitter untuk mempromosikan artikelnya, yang membuat banyak pengguna media sosial Cina khawatir dengan standar ganda.

Bisnis Cina telah berusaha mendorong karyawan untuk memilih produk Huawei daripada Apple dalam upaya menunjukkan solidaritas dengan chief financial officer perusahaan, Meng Wanzhou, yang ditangkap di Kanada pada 1 Desember lalu. Menghadapi ekstradisi ke AS dengan tuduhan melanggar sanksi Iran. Kasus ini meningkatkan ketegangan antara AS dan Cina.

Baca Juga: Huawei Potong Gaji Staf yang Nge-Tweet Gunakan iPhone

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI