Begini Cara Oppo Ubah Kesan Sebagai Produsen Ponsel Selfie

Jum'at, 04 Januari 2019 | 08:53 WIB
Begini Cara Oppo Ubah Kesan Sebagai Produsen Ponsel Selfie
Oppo R17 Pro. [Suara.com/Tivan Rahmat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Segudang cara disiapkan Oppo Indonesia agar bisa mengubah citra perusahaan yang terlanjur dianggap masyarakat sebagai produsen ponsel selfie. Langkah awal Oppo Indonesia untuk mencapai tujuan tersebut dimulai dengan meluncurkan Oppo R17 Pro yang didesain untuk memenuhi kebutuhan mobilitas kaum profesional muda.

"Kemarin sudah ada Find X, sekarang masuk seri R17 Pro yang memiliki keunggulan di kamera. Kalau di seri F kan identik dengan selfie, sementara R17 Pro memiliki kualitas kamera depan dan belakang yang sama baiknya. Ini (Kelas R17 Pro) di bawah Find X, untuk kalangan profesional muda yang butuh kecepatan dan mobilitas tinggi," buka PR Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto A di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis malam (03/01).

Untuk tahun ini, Oppo akan berusaha memperkenalkan kesan baru kepada masyarakat Indonesia.

"Memang, sebelumnya Oppo dengan F seriesnya kami anggap sukses. Membangun image dari 2016. Puncaknya, kami rasakan pada tahun 2018. Goal kami sudah tercipta di tahun lalu. Buktinya, saat kami melakukan roadshow di daerah dengan Find X, masyarakat tetap memuji perangkat karena keunggulan kamera selfie-nya. Padahal, Find X sebenarnya bukan untuk kebutuhan itu," sambung lelaki tambun itu.

Baca Juga: OPPO R17 Resmi Perkenalkan Diri di Indonesia

"Makanya, kami ingin mengubah mindset tersebut. Pendekatan untuk tahun ini, kami ingin menekankan bahwa Oppo merupakan perusahaan ponsel yang terus mengembangkan inovasi teknologi yang cepat. Contohnya, Super VOOC Flash Charge ke R Series dan bawa fitur night mode," tegas Aryo.

Selain itu, tahun 2019 juga menjadi ajang pembuktian bagi Oppo agar ponsel keluaran Cina tidak dipandang sebagai ponsel murahan.

"Sebenarnya untuk stereotype mengenai merek dari Cina bisa kita bangun dari keseriusan di pasar Indonesia. Contohnya, skema TKDN yang terus kami ikuti sejak 2016, pembangunan pabrik sejak 2014, terus kami juga punya lebih dari 27 ribu pekerja tanpa jalur outsourcing," bebernya.

Kemudian, dia menambahkan, Oppo punya 171 service center yang dibangun secara mandiri dan tidak menggunakan bantuan pihak ketiga.

"Saya rasa hal tersebut bisa mengubah persepsi tentang ponsel premium asal Cina," ujar Aryo.

Baca Juga: Inilah Breeno, Asisten Virtual Pesaing Siri dari Oppo

Terkait peluang Oppo di pasar ponsel Indonesia tahun ini, Aryo menegaskan bahwa pihaknya tidak berkonsentrasi pada target penjualan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI