Suara.com - Menteri Kominfo, Rudiantara bersama Direktur Infrastruktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Bambang Noegroho baru saja menguji kecepatan jaringan internet Palapa Ring Tengah di kawasan Morotai pada pertengahan pekan ini.
Noegroho mengungkap kapasitas Palapa Ring Tengah bisa mencapai 100Gbps (Gigabyte per second). Adapun kecepatan akses di Terminal Station Morotai bisa sampai 40 Mbps (Mega Byte per second). Sementara kecepatan akses di sekitar Taman Kota Morotai up to 30 Mbps. Kecepatan itu mengalami peningkatan dari sebelumnya yang hanya berkisar 2 Mbps.
“Kecepatan internet pada saat speedtest bisa mencapai 40 Mbps untuk unduh, sedangkan untuk unggah mencapai 7 Mbps. Hal ini seharusnya dimanfaatkan operator agar masyarakat mendapatkan manfaat lebih besar,” jelasnya.
Selain Palapa Ring, untuk mewujudkan desa terlayani sinyal, BAKTI membangun BTS (Base Transceiver Station). Hingga saat ini pembangunan BTS di Provinsi Maluku Utara ada sebanyak 80 titik lokasi, khusus di Kabupaten Morotai sebanyak 29 titik lokasi dengan kapasitas 2G.
Baca Juga: Menkominfo Jajal Kecepatan Palapa Ring Paket Tengah
BAKTI juga menyediakan akses internet di Morotai. Tercatat sudah dibangun di 59 lokasi, yang tersebar di lokasi sekolah, puskesmas, serta lokasi publik lainnya. Sejak rampungnya Palapa Ring Paket Tengah, BAKTI melakukan proses migrasi akses internet yang menggunakan radio link dengan backbone Palapa Ring.
“Migrasi ini dilakukan demi mewujudkan internet cepat. Saat ini, migrasi baru dilakukan untuk akses internet yang menggunakan radio link. Sedangkan untuk BTS, bertahap kami lakukan migrasi menggunakan layanan Palapa Ring Paket Tengah,” tambah Noegroho.
Nantinya, jaringan Palapa Ring Tengah akan melayani 17 kabupaten/kota serta 10 kabupaten/kota yang merupakan titik interkoneksi dengan jaringan tulang punggung serat optik.
“Dengan rampungnya paket tengah, BAKTI saat ini sedang menjaring peminatan ke para penyelenggara jaringan dengan rencana uji coba operasi yang akan dilakukan selama tiga bulan atau sama seperti Palapa Ring Barat,” tambah Direktur Infrastruktur BAKTI.
Mengenai mekanisme penyusunan tarif Palapa Ring Tengah, Noegroho menyebut sama dengan mekanisme Palapa Ring Barat.
Baca Juga: Andalkan Palapa Ring, Indosat Sediakan 4G di Indonesia Timur
"Penyediaan dan pengguna kapasitas pita lebar ditentukan berdasarkan nilai investasi, harga pasar dan jumlah pengguna jasa. Sedangkan, untuk dark fiber dengan memperhatikan juga panjang dan lokasi kabel," tutupnya.