Suara.com - Wahana antariksa New Horizons milik NASA sukses terbang melintasi Ultima Thule, objek tata surya paling jauh yang pernah dikunjungi saat ini, pada 1 Januari lalu.
Ultima Thule pertama kali mendapat sorotan saat tertangkap teleskop Hubble pada tahun 2014 silam. Namun, baru sekarang para ahli dapat menjangkaunya.
Lewat New Horizons yang dibawa flyby dengan jarak sekitar 3.500 kilometer dari Ultima Thule, para ilmuwan yakin bahwa dengan mengenal Ultima Thule manusia dapat memahami bagaimana pembentukan awal tata surya.
Lewat akun Twitter Johns Hopkins APL, penampakan dari Ultima Thule terlihat seperti pin bowling dengan dimensi sekitar 32 kali 16 kilometer. Gambar itu diterima para ahli NASA di Laboratorium Fisika Terapan John Hopkins dan Southwest Research Institute enam jam setelah New Horizons bertemu Ultima Thule pada malam pergantian tahun di New York, Amerika Serikat.
Baca Juga: Ilmuwan NASA Prediksi Kiamat 2019 Bisa Terjadi Karena Ini
Jaraknya yang sangat jauh dan terletak di wilayah Sabuk Kuiper misterius yang terdiri dari ribuan benda sisa-sisa tata surya muda, membuat data Ultima Thule membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diterima para ahli di Bumi.
"Ini adalah eksplorasi terjauh yang pernah dilakukan dalam sejarah. Data yang kami miliki sangat fantastis dan kami dapat mempelajari Ultima Thule lebih dekat. Data yang didapat nantinya tentu akan lebih baik lagi," ucap Alan Stern, peneliti utama dari Southwest Research Institute di Colorade, seperti dikutip dari Science Alert.
Setelah mendapat gambar pertama dari penampakan Ultima Thule, para ahli mengatakan bahwa mereka akan segera mendapat gambar yang lebih tajam dan beresolusi tinggi. Tak hanya itu, para ahli juga akan menerima data yang lebih akurat dan detail seperti berapa lama waktu yang dibutuhkan Ultima Thule untuk menyelesaikan satu rotasi.