Suara.com - Tahun 2018 yang lalu sepertinya memberikan berkah tersendiri kepada para 'pemain' di industri game tanah air. Pasalnya, Indonesia menjadi negara dengan pendapatan industri game terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Meroketnya jumlah turnamen eSports yang digelar di Indonesia menjadi faktor utama melesatnya pendapatan industri game. Turnamen Arena of Valor, Mobile Legends: Bang Bang, PUBG MOBILE, dan DOTA 2 yang dilangsungkan secara marathon di berbagai kota yang ada di Indonesia pun meraup keuntungan yang tidak sedikit.
Selain itu, kehadiran vendor laptop dan smartphone yang mendukung penyelenggaraan turnamen eSports di Indonesia juga turut memberi andil bagi meningkatnya pendapatan industri game di Nusantara.
Dari 100 negara dengan pendapatan industri game terbesar di dunia, Indonesia menempati urutan ke-17 dengan raihan 1.084 miliar dolar AS atau setara Rp 15,67 miliar. Nilai tersebut didapat dari 82 juta pengguna internet aktif se-Nusantara.
Baca Juga: Pakai Cheat Saat Turnamen, 4 Atlet eSports PUBG Ini Kena Banned
Adapun peringkat puncak secara global ditempati oleh Cina (34.400 juta dolar AS), disusul Amerika Serikat (31.535 juta dolar AS), dan Jepang (17.715 juta dolar AS) di urutan ketiga.
Meski berada di urutan belasan secara global, namun pendapatan industri game Indonesia di kawasan ASEAN menjadi yang paling besar, melewati pencapaian Thailand di posisi 20 (667 juta dolar AS), Malaysia di nomor 22 (633 juta dolar AS) dan Vietnam di peringkat 26 dengan raihan 472 juta dolar AS. [Newzoo][Tivan Rahmat]