Suara.com - Seiring dengan berakhirnya tahun 2018, nyatanya muncul sebuah realitas baru yang membuat ilmuwan sedih. Pasalnya hewan yang punah di tahun 2018 serta beberapa spesies yang tinggal sedikit, menjadi kabar buruk menjelang akhir tahun.
Terdapat pertanyaan yang belum terjawab mengenai mengapa manusia terus mengeksploitasi habitat hewan sehingga membuat hewan langka semakin kehilangan rumahnya.
Hal itu membuat banyak spesies langka yang hanya tersisa di penangkaran atau lebih buruk lagi, punah.
Kepunahan hari ini, diperkirakan oleh ilmuwan 100 hingga 1.000 kali lebih cepat daripada kepunahan yang terjadi secara alami.
Ilmuwan menyebutnya sebagai hal yang sangat ''suram''.
Pada tahun 2017, ilmuwan menjadi saksi kepunahan dari beberapa spesies dan kelelawar.
Tahun 2018, ada kabar buruk yang menyatakan bahwa tiga spesies burung yang dianggap terancam punah, telah punah sepenuhnya.
Ahli biologi dari kelompok konservasi dari BirdLife International melaporkan bahwa burung dengan karakter unik telah punah di tahun 2018.
Burung hutan pemakan serangga di Hawaii, Po'ouli, telah punah bersama dengan dua burung ''penyanyi'' asal Brasil.
Dua burung tersebut dikenal dengan burung pemburu pohon, Cryptic, dan burung pemakan daun, Dago Alagoas.