Suara.com - Perusahaan multinasional Intel, menuding Qualcomm sengaja melakukan taktik litigasi paten untuk mendepak pesaing dari permainan pasar.
Hal ini disampaikan langsung oleh Steve Rodgers selaku wakil presiden dan penasihat umum Intel dalam posting blog resmi belum lama ini. Rodgers mengatakan bahwa Qualcomm menggunakan strategi gugatan paten yang agresif untuk melawan pesaingnya meskipun telah didenda.
"Tujuan Qualcomm bukanlah membela hak kekayaan intelektualnya, melainkan mendepak pesaing keluar dari pasar chip modern premium dan mempertahankan model bisnis yang pada akhirnya merugikan konsumen," tulis Rodgers.
Rogders juga membeberkan denda-denda yang dijatuhkan ke Qualcomm dalam beberapa tahun terakhir. Qualcomm telah didenda hampir satu miliar dolar Amerika Serikat di Cina, 850 juta dolar Amerika Serikat di Korea, dan 1,2 miliar dolar Amerika Serikat oleh komisi Eropa.
Baca Juga: Kolaborasi, Rolls-Royce dan Intel Bangun Kapal Autonomous
Meski tidak ketahui secara pasti apakah Rodgers benar-benar mengetahui motif Qualcomm melakukan litigasi paten atau hanya sekadar spekulasi. Sementara itu, Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC) terus mengajukan tuntutan terhadap Qualcomm atas dugaan pelanggaran undang-undang antimonopoli Amerika Serikat dan disebutkan bahwa FTC akan membuka argumentasi hukum pada 4 Januari mendatang.
Litigasi paten ini bermula saat Apple dan Qualcomm menolak mengalah dalam kasus sengketa atas royalti paten iPhone, di mana silang sengketa ini telah terjadi sejak awal tahun 2017. Bermula dari tudingan Apple yang mengatakan bahwa Qualcomm menarik royalti terlalu besar untuk produk-produk terknologinya, khususnya iPhone.
Namun, gugatan Apple di pengadilan berbuah tuntutan balik dari Qualcomm yang menuduh Apple berbagi kode kepemilikan dengan pembuat chip saingannya, Intel.
Sebagai pesaing Qualcomm dalam pembuatan chip, Intel berharap otoritas Global dapat membantu menjaga persaingan pasar, terutama dalam menghadapi kompetisi chip 5G tahun depan.
Baca Juga: Qualcomm Tuduh Apple Berbagi Teknologi dengan Intel