Sambut Tahun 2019, Ini 5 Peristiwa Langit Menarik yang Akan Terjadi

Kamis, 27 Desember 2018 | 07:05 WIB
Sambut Tahun 2019, Ini 5 Peristiwa Langit Menarik yang Akan Terjadi
Ilustrasi sebuah galaksi di alam semesta. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap tahun akan selalu ada peristiwa langit yang terjadi, entah itu dapat terlihat dengan jelas atau tidak. Menyambut tahun 2019, berikut ini lima peristiwa langit menarik yang akan terjadi berhasil dihimpun Suara.com:

1. Supermoon

Supermoon di kota Kairo, Mesir, Rabu (31/1).
Supermoon di kota Kairo, Mesir, Rabu (31/1).

Supermoon atau Bulan Super, merupakan keadaan ketika Bulan berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi atau dalam astrologi disebut sebagai perigee. Supermoon akan terjadi pada 19 Februari 2019, di mana Bulan akan berada pada jarak sekitar 356.800 kilometer dari Bumi dan jarak tersebut merupakan jarak terdekatnya di sepanjang tahun 2019.

Sayangnya, menurut Earth and Sky, Supermoon 2019 tidak akan melewati wilayah Indonesia. Negara-negara yang dapat melihat Supermoon di antaranya adalah Mesir, Turki, Portugal, Hongaria, Yunani, Perancis, Italia, Cuba, Spanyol, Amerika Serikat, Belgia, Inggris, Rusia, Argentina, dan Meksiko.

Baca Juga: Fenomena Langit Gemparkan Kalsel

Cek Selanjutnya

2. Oposisi Jupiter

Penampakan Planet Jupiter dari dekan. (NASA/ Sean Doran dan Gerald Eichstädt)
Penampakan Planet Jupiter dari dekan. (NASA/ Sean Doran dan Gerald Eichstädt)

Jupiter akan berada pada jarak sekitar 150 juta kilometer dari Bumi pada 10 Juni 2019. Dilansir dari In-The-Sky.org, oposisi Jupiter di Indonesia akan terlihat mulai pada pukul 18:15 waktu setempat hingga 05:30 waktu setempat. Namun waktu terbaik untuk mengamatinya pada pukul 23:50 saat Jupiter berada pada 73 derajat di atas cakrawala selatan.

Nantinya, Jupiter dapat dilihat dengan mata telanjang dari pandangan Bumi sebagai bintang kuning terang yang tidak berkedip-kedip. Sementara jika pengamat menggunakan teleskop, mereka akan melihat badai merah besar di atmosfer Jupiter beserta empat bulan terbesar Jupiter.

Lihat Berikutnya

Baca Juga: Fenomena Langit Langka Ini Ditemukan di Tibet

3. Hujan meteor Perseid

Ilustrasi hujan meteor (Shutterstock).
Ilustrasi hujan meteor. (Shutterstock)

Perseid diklaim sebagai hujan meteor terbaik setiap tahunnya. Dikutip dari In-The-Sky.org, hujan meteor Perseid akan mencapai tingkat aktivitas maksimum pada 13 Agustus 2019. Meteor ini akan muncul sebanyak 50 hingga 100 meteor per jam dari ketinggian sekitar 70 hingga 100 kilometer.

Di Indonesia sendiri, hujan meteor Perseid akan muncul 3 derajat di bawah cakrawala timur laut pada tengah malam. Hujan meteor itu akan muncul dari arah rasi bintang Perseus. Untuk mengamatinya, lokasi pengamatan harus berada dalam cuaca cerah dan bebas dari polusi cahaya.

Selanjutnya

4. Gerhana Matahari Cincin

Ilustrasi gerhana matahari cincin. (shutterstock)
Ilustrasi gerhana matahari cincin. (shutterstock)

Pada tahun 2019, Gerhana Matahari Cincin akan bertepatan dengan peringatan 15 tahun peristiwa tsunami Aceh, yaitu pada 26 Desember 2019. Dikutip dari Time and Date, wilayah yang akan dilalui Gerhana Matahari Cincin di Indonesia adalah Kalimantan timur, Kalimantan barat, dan Sumatera. Selain wilayah tersebut, pengamat di Indonesia hanya dapat melihat Gerhana Matahari Parsial.

Namun, wilayah terbaik untuk mengamati Gerhana Matahari Cincin berada di Batam, Kepulauan Riau. Gerhana Matahari Cincin memiliki total durasi selama 3 jam 51 menit dan mulai dapat diamati pada pukul 10:27 waktu setempat.

Cek Berikutnya

5. Mengamati Galaksi Bimasakti

Galaksi Bima Sakti. (Shutterstock)
Galaksi Bima Sakti. (Shutterstock)

Bidang tata surya berada pada sudut sekitar 63 derajat ke bidang galaksi, hal ini berarti benda-benda di tata surya berputar pada sudut yang hampir tegak lurus dibandingkan dengan sudut rotasi semua benda di Bimasakti secara keseluruhan. Secara praktis, Bimasaksi juga akan muncul pada sudut yang berbeda di langit malam tergantung pada bulan di sepanjang tahun.

Karena Bumi berevolusi mengelilingi Matahari dan letak bentangan Bimasakti berpindah-pindah, Bimasakti akan kembali terlihat pada Maret 2019. Namun, waktu terbaik untuk mengamati pusat galaksi Bimasakti sendiri baru bisa dimulai pada pertengahan Mei sampai akhir Agustus setiap tahunnya, di mana waktu tersebut dikenal dengan istilah Musim Bimasakti. [Earthsky/in-the-sky/Time and Date]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI