Jangan Percaya Dua Hoaks soal Tsunami Selat Sunda Ini!

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 26 Desember 2018 | 07:32 WIB
Jangan Percaya Dua Hoaks soal Tsunami Selat Sunda Ini!
Berita hoaks Tsunami Selat Sunda. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu malam (22/12/2018), masih meninggalkan trauma bagi masyarakat. Belum hilang rasa trauma, masyarakat banyak menemukan kabar bohong (hoaks) yang tersebar melalui berbagai media.

Untuk mengantisipasinya agar tidak menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat, Kementerian Telekomunikasi dan Informatika menjabarkan kabar-kabar yang tidak bertanggung jawab tersebut. Berikut diantaranya:

1. Hoaks SMS peringatan bencana akhir tahun

Beredar marak SMS hoaks yang mengabarkan agar warga Indonesia berjaga-jaga mulai tanggal 21 hingga akhir bulan Desember 2018 masih terjadi bencana. SMS ini berasal dari nomor +621803016426.

Baca Juga: Beredar Isu Tsunami Datang Lagi, Ratusan Warga Lampung Kembali Mengungsi

Pesan hoaks tersebut bahkan mengaku disampaikan dari BMKG. Hal tersebut lantas dibantah oleh pihak BMKG dengan menyatakan pesan tersebut merupakan hoaks.

Berita hoaks Tsunami Selat Sunda. [Twitter]
Berita hoaks Tsunami Selat Sunda. [Twitter]

Melalui Twitter resmi, BMKG menyebutkan pesan tersebut dikirimkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Warga dipersilahkan melanjutkan aktivitasnya seperti biasa sambil tetap mengecek informasi cuaca selama libur Natal dan Tahun Baru.

Pihak Kominfo memghimbau agar tidak menyebarkan berita hoaks atau informasi yang tidak dipertanggung jawabkan kebenarannya, terutama terkait bencana tsunami Selat Sunda.

Berita hoaks Tsunami Selat Sunda. [Twitter]
Berita hoaks Tsunami Selat Sunda. [Twitter]

2. Hoaks mengenai alat deteksi letusan gunung

Beredar konten di media sosial yang menampilkan sebuah alat di Desa Selat Duda yang disebut dapat mendeteksi letusan gunung dalam kurun waktu dua jam sebelum meletus. Konten itu dibantah Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Baca Juga: Indonesia Tak Ada Sistem Peringatan Dini Tsunami Akibat Longsor Bawah Laut

Sutopo menyatakan, alat tersebut merupakan sirine untuk memberi peringatan dini saat adanya bahaya dari letusan Gunung Agung dan tidak dapat digunakan untuk mendeteksi letusan gunung. Cara kerja alat itu sekilas dengan sirine tsunami, namun alat ini dapat dibawa ke mana saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI