Duh! Remaja Pembajak Fortnite Ini Hasilkan Ribuan Pound per Minggu

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 25 Desember 2018 | 12:00 WIB
Duh! Remaja Pembajak Fortnite Ini Hasilkan Ribuan Pound per Minggu
Ilustrasi Fortnite. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang remaja berusia 14 tahun, menghasilkan ribuan pound per minggu dengan meretas video game Fortnite yang sangat populer. Diketahui, remaja tersebut masuk ke akun pemain lain yang tidak menaruh curiga dan menjualnya secara online seharga ratusan pound per minggu.

Dikutip The Sun dari BBC, sekitar 20 peretas mengatakan, mereka mencuri akun game pribadi pemain dan menjualnya kembali secara online. Akun yang dicuri bernilai besar di pasar gelap karena mereka membawa barang-barang yang dibayar dengan uang sungguhan.

Ini termasuk 'skins', yang mengubah tampilan karakter, dan pengaya lainnya.

Salah satu peretas, yang baru berusia 14 tahun, menjelaskan bagaimana tim penjahat siber menunjukkan kepadanya bagaimana cara membajak akun orang lain.

Baca Juga: Kalahkan Fortnite dan PUBG, Game Jomblo Jadi Pemenang Best Mobile Game 2018

"Saya didekati oleh tim cracking dan mereka mengatakan kepada saya apa itu dan semua tentang 'kombo', 'proksi' dan saya kira mereka menunjukkan kepada saya cara memecahkan," katanya.

Kelompok itu mengajarinya cara menemukan nama pengguna dan kata sandi orang secara online dan kemudian menjual akun tersebut.

“Pada dasarnya ini adalah keberuntungan, Anda bisa mendapatkan akun yang bagus atau tidak. Orang-orang menyukai kelangkaan 'skin' dan ini tentang penampilan mereka dan pamer ke teman-teman," ujarnya.

Akun yang diretas dapat mencapai amulai dari 25 hingga ratusan pound.

Pengembang Fortnite, Epic Games, menolak mengomentari laporan itu, tetapi mengatakan pihaknya melakukan peningkatan keamanan akun. Para peretas juga mengungkapkan akun mana yang paling sulit diakses.

Baca Juga: PUBG dan Fortnite Terancam Diblokir, Kenapa?

Mereka mengatakan otentikasi dua faktor, yang mengirimkan kode ke alamat email atau nomor telepon setiap kali Anda masuk, membuat proses pembobolan profil jauh lebih sulit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI