Suara.com - Setelah tsunami di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018), Facebook aktifkan fitur penanggulangan krisis dalam layanannya.
Fitur penanggulangan krisis terletak pada bagian kiri dalam versi web di bagian Jelajahi. Fitur itu terletak setelah Game dan sebelum Catatan.
Fitur ini memungkinkan pengguna akan mendapatkan informasi terkait dengan bencana, seperti informasi terbaru, mencari atau menawarkan bantuan, hingga orang yang terkena bencana dapat memberi tahu kerabat atau teman bahwa ia selamat dari bencana tersebut.
Cara Facebook mengidentifikasi bahwa penggunanya berada di area yang terdampak krisis berdasarkan dari kota yang pengguna cantumkan di profil, lokasi pengguna secara real time jika pengguna telah memberi akses ke lokasi telepon, dan sinyal lain yang mengacu ke lokasi pengguna.
Baca Juga: Kocak, Begini Bayangan Facebook dan Teknologi Lain pada 30 Tahun Lalu
Jika banyak orang di area pengguna membicarakan sebuah insiden, pengguna mungkin akan diundang untuk menandai diri selamat menggunakan Pemeriksaan Keselamatan. Namun, jika tidak berada di area terdampak, pengguna dapat mengklik opsi "Tidak Relevan dengan Saya".
Penanggulangan krisis tidak hanya memuat berita yang terjadi di Indonesia, melainkan di seluruh dunia. Di bagian atasnya terdapat empat kolom yang terdiri dari Terbaru, Paling Aktif, Aktivitas Teman, dan Indonesia.
Kolom Terbaru memuat berita-berita paling terbaru tentang bencana apa saja yang terjadi di seluruh dunia, misal Tsunami di Selat Sunda, pengeboman di Mogadishu, hingga kebakaran gedung di Mumbai.
Tak hanya itu, fitur penanggulangan krisis juga memiliki layanan penggalangan dana di mana pengguna dapat mengundang teman untuk membantu mengumpulkan uang. Untuk membuat penggalangan dana, di halaman Pemeriksaan Keselamatan, pengguna dapat menemukan bagian Penggalangan Dana dan cukup ketuk opsi "Buat" untuk memulainya.
Sumber: Hitekno.com
Baca Juga: Peneliti Buktikan Seberapa Berharga Akun Pengguna Facebook