Setelah ledakan, kondisi Krakatau harus pulih dalam jangka waktu yang lama. Setelah 40 tahun dari ledakan super besar, daerah sekitar Krakatau dihuni oleh 600 spesies hewan termasuk tokek, ular piton, dan ular kawat.
Ular piton menempati pulau pertama kali dengan berenang sementara ular kawat terbawa ke pulau melalui kayu yang hanyut.
3. Menginspirasi seniman ternama pasca letusan.
Pada 2004, seorang astronom memperkirakan bahwa langit berwarna merah darah yang diperlihatkan dalam lukisan Edvard Munch adalah hasil letusan dari Gunung Krakatau.
Baca Juga: Jaringan Indosat di Lokasi Tsunami Anyer - Lampung Berfungsi
Lukisan karya Munch sangat terkenal dengan judul The Scream itu menampilkan warna langit di atas Norwegia pasca letusan Gunung Anak Krakatau.
Dikuti dari The Age, The Scream ada dalam empat versi: dua pastel (1893 dan 1895) dan dua lukisan (1893 dan 1910). Pastel The Scream 1895 bahkan pernah dilelang pada 2012 dengan harga 119.922.500 dolar AS atau Rp 1,8 triliun.
4. Menginspirasi karya ''Pop Culture''
Krakatau telah ditampilkan sebagai subjek dan bagian dari cerita di berbagai drama dan film. Pada 1953, film berjudul Fair Wind to Java diciptakan, karena terinspirasi dengan Gunung Krakatau.
Film itu menceritakan tentang seorang kapten laut Amerika dan seorang pemimpin bajak laut berpacu mencari berlian yang tersembunyi di Krakatau.
Baca Juga: Pasca Tsunami, Manajemen Masih Tak Tahu Keberadaan Istri Ifan Seventeen
Krakatau menginspirasi karya film lain seperti Crack of Doom (1966), Krakatau (1977), Krakatoa: Volcano of Destruction (2006), dan Krakatoa (2008).