Suara.com - Juice adalah salah satu dari bintang di puluhan film di Cina. Ia pun menjadi salah satu bukti keberhasilan teknologi dalam mengkloning hewan peliharaan.
Ketika Juice semakin tua dan mencapai puncak karirnya, pemiliknya yang berbasis di Beijing, memiliki satu keinginan agar anjing itu terus hidup dan mungkin untuk selamanya.
Juice berusia sembilan tahun yang sudah disteril atau "Guozhi" dalam bahasa Mandarin, sehingga tidak dapat mereproduksi sejak ia dikebiri dari usia dini. Tapi tuannya, pelatih hewan He Jun, ingin melanjutkan bintangnya dengan membuat tiruan genetik.
"Juice sendiri adalah bagian dari kekayaan intelektual dengan pengaruh sosial," katanya.
Baca Juga: Awas! Beredar Pesan Scammer Facebook Peringatkan Akun Dikloning
Untuk mencapai itu, Dia pergi ke Sinogene, perusahaan biotek pertama Cina untuk menyediakan layanan kloning hewan peliharaan. Sinogene menjadi berita utama ketika berhasil mengkloning beagle pada Mei tahun lalu. Sebulan kemudian, ia meluncurkan layanan kloning komersial.
Setidaknya dihargai 380.000 yuan atau sekitar Rp 798,77 juta (1 yuan = Rp 2.102), pemilik hewan peliharaan dapat mengkloning hewan peliharaan mereka.
CEO Sinogene Mi Jidong mengatakan, bisnis kloning hewan peliharaan perusahaan dalam tahap awal. Tetapi ia berencana memperluas layanan, termasuk mengedit gen.
"Kami telah menemukan bahwa semakin banyak pemilik hewan peliharaan ingin hewan peliharaan mereka untuk menemani mereka dalam jangka waktu yang lebih lama," kata Mi.
Industri bioteknologi Cina berkembang pesat dan dibandingkan dengan perusahaan serupa di Barat, menghadapi hambatan regulasi yang relatif sedikit.
Baca Juga: Ilmuwan Berusaha Mengkloning Kuda Purba, Usianya 30 Ribu Tahun
Awal tahun ini, sebuah lab Shanghai menghasilkan klon monyet pertama di dunia, dua ekor kera ekor panjang. Lebih kontroversial, He Jiankui dari Universitas Sains dan Teknologi Selatan di Cina bulan lalu mengklaim, dia menggunakan teknologi pengeditan gen untuk mengubah gen embrio gadis kembar.