Wuidih! Konser Taylor Swift Gunakan Teknologi Pemindai Wajah

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 16 Desember 2018 | 08:59 WIB
Wuidih! Konser Taylor Swift Gunakan Teknologi Pemindai Wajah
Taylor Swift di ajang Billboard Music Awards 2018. (Lisa O'Connor / AFP )
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para penggemar yang hadir di konser Taylor Swift dilaporkan akan diperlakukan tidak seperti mereka harapkan. Di mana, akan ditempatkan spot dengan sistem pengawasan rahasia.

Seperti yang diberitakan Rolling Stone pertama kali, spot itu diduga mengambil foto para penonton konser dan menjalankannya melalui database pengenalan wajah dalam upaya untuk mengidentifikasi penguntit Swift.

"Semua orang yang lewat akan berhenti dan menatapnya, dan perangkat lunak akan mulai bekerja," ujar Mike Downing, kepala petugas keamanan di perusahaan hiburan hidup Oak View Group dan anak perusahaan Prevent Advisors, dikutip Gizmodo dari Rolling Stone.

Downing ada di konser Swift, yang berlangsung di Rose Bowl di Los Angeles pada bulan Mei lalu, untuk melihat demo sistem. Menurut Downing, foto-foto yang diambil oleh kamera di dalam spot khusus itu dikirim ke "pos komando" di Nashville. Di sana, gambar-gambar itu dipindai dengan gambar ratusan penguntit yang dikenal Swift.

Baca Juga: Berpemindai Wajah, Honor 7A Meluncur di Harga Rp 1,9 Juta

Quartz mengungkapkan bahwa tempat konser biasanya adalah lokasi pribadi, yang berarti setelah pos pemeriksaan keamanan, pemiliknya dapat mengarahkan penonton konser ke segala jenis pengawasan yang mereka inginkan, termasuk pengenalan wajah.

Meskipun cerita ini meresahkan dan tidak jelas, akan mengejutkan jika melihat sistem pengenalan wajah yang digunakan dalam aplikasi jenis ini. Teknologi pengawasan pun sebenarnyua telah diterapkan di Saks Fifth Avenue, Madison Square Garden, sekolah, bandara, supermarket, restoran cepat saji, dan sejumlah pengecer lainnya.

"Teknologi ini di beberapa lingkungan di mana saya yakin jutaan orang, dalam setahun, atau bahkan dalam sebulan, menjadi sasarannya," tutur Donna Lieberman, direktur eksekutif New York Civil Liberties Union, kepada New York Magazine, beberapa waktu lalu.

"Tidak ada yang tahu bahwa itu terjadi, atau data apa yang dikumpulkan, atau bagaimana data itu disimpan, atau untuk berapa lama, atau siapa yang memiliki akses ke sana," ujarnya lagi.

Namun, seorang juru bicara Stadion Rose Bowl mengatakan kepada Gizmodo melalui email bahwa ia menggunakan pengawasan pengenalan wajah baik di dalam maupun di luar gerbang dan memosting bahasa tertentu di semua pintu masuk yang memberi tahu pengunjung bahwa gambar mereka mungkin ditangkap.

Baca Juga: Pemindai Wajah Bisa Tembus Kacamata Hitam

"Stadion Rose Bowl bekerja langsung dengan promotor acara untuk mengidentifikasi dan menerapkan fitur keamanan khusus untuk semua acara di tempat tersebut. Karena hanya satu dari sekian banyak fitur keamanan, Rose Bowl mengandalkan teknologi pengenalan wajah untuk menjaga pelanggan, artis dan atlet tetap aman, baik di dalam maupun di luar gerbang, dan Rose Bowl mengeposkan bahasa tertentu di semua pintu masuk yang memberi tahu pelanggan bahwa gambar mereka dapat ditangkap. Rose Bowl tidak membagikan informasi apa pun yang dikumpulkannya," beber Juru bicara Stadion Rose Bowl. [Gizmodo/BBC]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI