Sebagian Besar Es Tertua di Dunia Telah Menghilang, Pertanda Apa Ini?

Agung Pratnyawan Suara.Com
Kamis, 13 Desember 2018 | 19:30 WIB
Sebagian Besar Es Tertua di Dunia Telah Menghilang, Pertanda Apa Ini?
Kutub Utara. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laporan terbaru mengungkap kalau sebagian besar es tertua di dunia telah menghilang. Hal ini harusnya menjadi perhatian khusus bagi umat manusia, karena dapat berakibat buruk bagi lingkungan.

Es yang ada di laut Arktik belum pernah mencapai usia semuda ini sebelumnya. Hal itu dikarenakan es yang berumur tua ternyata telah meleleh dalam beberapa dekade terakhir.

Baca Juga : Hujan Setelah 500 Tahun, Kepunahan Massal Terjadi di Gurun Ini

Temuan yang dirilis pada hari Selasa (11/12/2018), mengungkapkan bahwa itu bisa menjadi pertanda buruk bagi kawasan Arktik.

Kenaikan temperatur suhu udara dan samudra, mengantar es laut tertua di dunia menuju spiral kematian. 

Wilayah yang dulunya ditempati oleh es tertua di dunia kini berkurang sebesar 95 persen dibandingkan dengan keadaan yang sama tiga dekade lalu.

Para ilmuwan yang tergabung dalam National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) melaporkan penemuan ini dalam pertemuan tahunan Arctic Report Card.

Baca Juga : Gurun Terkering di Dunia Terkena Hujan, Muncul Pemandangan Indah

Fenomena dari mencairnya es di Arktik merupakan tanda-tanda bahwa perubahan iklim sedang kita hadapi.

Tahun lalu adalah rekor terpanas kedua untuk wilayah tersebut dan itu membuat cakupan es menyusut signifikan.

Es laut tertua di dunia (warna putih) pada tahun 1985. (NOAA)
Es laut tertua di dunia (warna putih) pada tahun 1985. (NOAA)

Air yang berada di Atlantik sekarang sedang menuju Samudra Arktik sehingga membuat lapisan Permafrost mencair.

Es tua cenderung tebal dan tahan lama, bertindak sebagai ''penahan'' atau jangkar es selama musim panas berlangsung.

Baca Juga : Laporan dari PBB, Perubahan Iklim Makin Parah dan Krisis Besar Dimulai Tahun 2040

Namun es padat tertua di dunia ternyata tidak sanggup menahan suhu ketika perubahan iklim terjadi.

Suhu udara di Kutub Utara telah menghangat dua kali lebih besar daripada bagian dunia lain.

Dikutip dari HiTekno.com, gelombang panas ditambah dengan badai yang kuat telah memecah cengkeraman es tertua di dunia.

Menyusutnya es laut tertua di dunia (warna putih) pada tahun 2018. (NOAA)
Menyusutnya es laut tertua di dunia (warna putih) pada tahun 2018. (NOAA)

Arctic Report Card mengungkap bahwa pada bulan Maret 1985, es berumur empat tahun ke atas meliputi area sebesar 1.578.284 kilometer persegi.

Baca Juga : Arktik Tambah Subur, Kabar Buruk Bagi Bumi

Bulan Maret 2018, lapisan es berumur tua mencakup 209.214 kilometer persegi. Es Arktik tua sekarang menutupi kurang dari 1 persen wilayah Samudera Arktik.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa Arktik dapat mengalami musim panas tanpa es pada tahun 2030 jika emisi karbon terus meningkat. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI