Air yang berada di Atlantik sekarang sedang menuju Samudra Arktik sehingga membuat lapisan Permafrost mencair.
Es tua cenderung tebal dan tahan lama, bertindak sebagai ''penahan'' atau jangkar es selama musim panas berlangsung.
Baca Juga : Laporan dari PBB, Perubahan Iklim Makin Parah dan Krisis Besar Dimulai Tahun 2040
Namun es padat tertua di dunia ternyata tidak sanggup menahan suhu ketika perubahan iklim terjadi.
Suhu udara di Kutub Utara telah menghangat dua kali lebih besar daripada bagian dunia lain.
Dikutip dari HiTekno.com, gelombang panas ditambah dengan badai yang kuat telah memecah cengkeraman es tertua di dunia.
Arctic Report Card mengungkap bahwa pada bulan Maret 1985, es berumur empat tahun ke atas meliputi area sebesar 1.578.284 kilometer persegi.
Baca Juga : Arktik Tambah Subur, Kabar Buruk Bagi Bumi
Bulan Maret 2018, lapisan es berumur tua mencakup 209.214 kilometer persegi. Es Arktik tua sekarang menutupi kurang dari 1 persen wilayah Samudera Arktik.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa Arktik dapat mengalami musim panas tanpa es pada tahun 2030 jika emisi karbon terus meningkat.