Suara.com - Google mengumumkan akan menutup media sosial Google+ (Google Plus) pada April 2019, empat bulan lebih cepat dari rencana sebelumnya, demikian diwartakan oleh CNet, Selasa (11/12/2018).
Google+, yang tadinya akan ditutup pada Agustus 2019, ditutup lebih cept setelah Google menemukan sebuah celah keamanan yang bisa mengganggu lebih sekitar 52,2 juta pengguna di seluruh dunia.
Celah keamanan ini berbeda dari celah yang ditemukan pada Oktober lalu dan yang berdampak terhadap lebih dari 500.000 pengguna.
Google, pada Senin (10/12/2018), mengumumkan penemuan celah keamanan baru itu, yang muncul setelah adanya pembaruan peranti lunak pada November lalu.
Celah itu bisa dimanfaakan oleh pihak lain atau peretas untuk mengakses data pengguna selama enam hari. Meski demikian, Google mengatakan belum ada bukti celah keamanan itu telah dimanfaatkan oleh pihak lain untuk mencuri atau mengakses data pengguna.
Adapun data-data yang bisa diakses oleh pihak ketiga akibat celah keamanan itu adalah nama, usia, dan pekerjaan pengguna. Google mengatakan bahwa password, data finansial, maupun nomor induk kependudukan tidak termasuk data yang rentan dirampas.
Sebelumnya pada Oktober lalu Google mengumumkan bahwa Google+ memiliki celah keamanan yang memungkinkan data milik 500.000 pengguna dirampas oleh pihak ketiga. Mereka yang terdampak adalah yang mengakses media sosial itu slama 2015 hingga Maret 2018.