Suara.com - Vivo Mobile Indonesia mengumumkan akan memperluas pabrik perakitan ponselnya di Cikupa, Tangerang, Banten untuk memenuhi target produksi pada tahun 2019 mendatang.
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (10/12/2018), Vivo mengatakan bahwa di 2019 pihaknya menetapkan target produksi 800.000 unit ponsel per bulan. Untuk memenuhi target itu, Vivo mengatakan akan memperluas fasilitas produksinya, yang saat ini sudah berjumlah empat gedung.
"Komitmen untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia dan menghadirkan rangkaian teknologi serta fitur inovatif menjadi motivasi kami untuk terus memperluas cakupan produksi di Indonesia" kata Edy Kusuma, General Manager for Brand and Activation PT Vivo Mobile Indonesia.
Berdiri sejak Maret 2016, basis produksi Vivo di Cikupa yang merupakan satu-satunya di Asia Tenggara terus berkembang. Pada Agustus 2017, fasilitas produksi yang tadinya hanya satu gedung telah bertambah menjadi tiga gedung dan pada 2018 sudah menjadi empat gedung.
"Untuk mendukung target produksi yang lebih tinggi di tahun 2019, vivo berencana melanjutkan ekspansi dengan menambah gedung baru," jelas Edy.
Basis produksi Vivo masih difokuskan untuk memenuhi permintaan domestik terhadap seri ponsel Vivo, antara lain Vivo V11 Pro, Vivo V11; maupun rangkaian seri Y seperti Y91 dan Y95.
Peningkatan kapasitas dan target produksi di pabrik diikuti dengan penambahan Line Checking di tahun ini. Masing-masing line memiliki beberapa person in charge untuk memastikan smartphone vivo telah dirakit dengan benar.
Seiring dengan perluasan area pabrik, Vivo Mobile Indonesia juga berencana meningkatkan kontribusi penyerapan pekerja lokal. Dari 2016, jumlah karyawan pabrik Vivo di Cikupa kini telah meningkat hingga hampir 5 kali lipat yang terdistribusi baik dalam produksi, supervisi, hingga administrasi.