Suara.com - Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mengapresiasi prestasi siswa SMU Chandra Kumala yang berhasil meraih juara lima besar tingkat internasional dalam penelitian di National Aeronautics and Space Administration (NASA).
"Keberhasilan meraih juara lima besar dalam penelitian di NASA atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat itu sungguh mengagumkan," katanya di Medan, Jumat (7/12/2018) seperti dikutip dari Antara.
Penelitian para siswa yang disampaikan ke NASA adalah mengamati pertumbuhan Slime Mold di dalam 3D Maze.
Musa menegaskan, keberhasilan siswa Sumut itu semakin menguatkan niat Pemprov untuk memberikan beasiswa belajar ke luar negeri kepada siswa yang berprestasi.
Baca Juga: Pengusaha Tionghoa Dukung Prabowo di Pilpres 2019
Program beasiswa ke luar negeri itu sudah dibahas dengan Pemerintah Rusia saat melakukan lawatan ke negara itu dan mendapat respons positif.
Bagi siswa yang dapat beasiswa itu akan diwajibkan mengabdi selama dua tahun ke Pemprov Sumut dengan tentunya mendapat gaji.
Setelah masa tugas dua tahun, penerima beasiswa boleh mencari pekerjaan lain.
"Tdak sedikit pemuda-pemudi yang sudah berhasil memilih mengabdi ke negara lain. Itu terjadi karena tidak adanya perhatian dari pemerintah," katanya.
Kepala SMU Chandra Kumala, Rita mengatakan, program penelitian yang dilakukan para siswa tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2016.
Baca Juga: Teco Berpeluang Besar Menangkan Penghargaan Pelatih Terbaik Liga 1 2018
"Proposal yang disampaikan beberapa kali ditolak NASA. Tapi kami tidak pernah menyerah, hingga akhirnya penelitian siswa diterima dan berhasil menjuarai lima besar," ujarnya.
Rita menjelaskan, penelitian para siswa yang disampaikan ke NASA adalah mengamati pertumbuhan Slime Mold di dalam 3D Maze.
Slime Mold atau yang nama latin ilmiahnya adalah Physarum polycephalum adalah suatu mahluk hidup berjenis protista yang sensitif terhadap cahaya dan bereaksi terhadap rangsangan seperti makanan dan air, dimana ia akan tumbuh dan membuat cabang-cabang untuk mencapai sumber makannya.
"Mahluk itu seperti seolah memiliki kebersatuan otak yang primitif dalam tumbuh dan bergerak bersama-sama mencapai tujuannya, khususnya mencari sumber makanan," ujar Diyah Purwarini, salah seorang siswi SMU Chandra Kumala yang ikut dalam tim peneliti.