Suara.com - Seorang lelaki terpaksa mengalami amputasi kaki saat jatuh di rel kereta api akibat bermain Pokemon Go. Demikian dilansir dari harian Mirror, Rabu kemarin (5/12/2018).
Berlokasi di wilayah Wiltshire, Inggris, masih satu kawasan dengan taman wisata purbakala Stonehenge, sang lelaki itu jatuh tertelungkup di jalur kereta bertegangan tinggi. Lutut dan lengan kanannya, serta kedua paha dan dadanya, terbakar parah. Kondisi itulah yang menyebabkan ahli bedah yang menangani mengambil tindakan amputasi.
Kejadian ini bukanlah yang perdana. Cedera karena permainan augmented reality Pokemon Go sudah terjadi sejak 2016. Bahkan, penelitian memperkirakan Pokemon Go bertanggung jawab atas 150 ribu kecelakaan lalu lintas dan 256 kematian dalam 148 hari pertama setelah dirilis.
Dr. Kai Yuen Wong dan Kate Gemma Richards telah menulis kasus ini dalam jurnal bertajuk "Dampak dari penggunaan ponsel pejalan kaki: masalah kesehatan masyarakat yang penting disimak."
"Liputan media telah melaporkan tentang insiden keselamatan yang melibatkan Pokémon Go, termasuk orang-orang yang terdampak, perilaku berisiko di lokasi bahanya bak ladang ranjau sampai kematian sia-sia dari remaja."
Dokter bedah yang melakukan amputasi menyatakan kepada Independent tentang bahaya pemainan seperti ini, "Penggunaan ponsel menyebabkan gangguan pendengaran dan penglihatan, dan ini harus dipertimbangkan ketika akan membuat permainan yang mengarahkan pengguna ke situasi berbahaya."
Dia menandaskan, tindakan keamanan harus diterapkan ke aplikasi game termasuk langkah-langkah yang melibatkan kecepatan bermain, perubahan area ke trotoar dan denda bagi pejalan kaki yang terganggu. Amellia Wood
Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Truk Dilarang Melintas di Tol