Suara.com - Sebuah satelit milik badan antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil mendekati sebuah asteroid purba bernama Bennu, yang diyakini memiliki peluang besar menabrak Bumi dalam waktu 166 tahun mendatang.
Osiris-Rex, yang diluncurkan pada 2016 silam, berhasil mencapai jarak sekitar 19 kilometer dari Bennu pada 3 Desember kemarin. Rencananya satelit itu akan masuk ke orbit asteroid itu pada 31 Desember mendatang.
Bennu sendiri masuk dalam kelompok objek dekat Bumi yang paling berbahaya. Menurut hitungan para ilmuwan, Bennu duduk di urutan kedua dalam daftar 72 objek yang berpotensi menabrak Bumi. Jika menabrak Bumi, asteroid itu diperkirakan akan menimbulkan kerusakan berskala besar.
Misi Osiris-Rex sendiri adalah untuk mengamati asteroid itu, mengambil sampel darinya, dan membawa sampel-sampel itu pulang ke Bumi. Tugas itu akan dijalankan oleh Osiris-Rex selama 7 tahun.
Osiris-Rex rencananya akan mendekati Bennu pada 2020 dan mengambil sampel dari permukaan asteroid tersebut. Setelahnya sampel-sampel itu akan dimasukkan dalam sebuah kapsul dan pada 2023 kapsul tersebut akan dilepaskan untuk mendarat di Bumi.
"Ketika sampel diambil pada 2020, kami berharap sudah bisa memiliki gambaran lebih lengkap tentang peluang tabrakan antara Bennu dan Bumi," jelas Eric Morton, juru bicara misi Osirs-Rex.
Selain karena berpeluang menabrak Bumi, Bennu juga diteliti karena diduga memiliki air dan mineral yang diyakini bisa menjelaskan asal-muasal kehidupan di Bumi. (Telegraph/The Guardian)