Sementara itu, Kaspersky Lab memberikan sebuah pernyataan melalui Principal Security Researcher at Kaspersky Lab, David Emm.
“Ini adalah salah satu pelanggaran data terbesar yang pernah kami lihat. Meskipun kami baru mulai mengobservasi sejauh mana serangan tersebut terjadi, yang jelas adalah solusi keamanan Starwood Hotels dan Marriott Group jelas tidak cukup memadai jika memungkinkan pihak ketiga tidak dikenal masuk ke sistem," ujarnya melalui keterangan resminya.
Data yang ada memang dienkripsi, dia menambahkan, namun para penyerang berpotensi mencuri kunci juga. Hal ini menunjukkan bahwa lapisan keamanan ekstra seharusnya sudah diterapkan untuk mencegah hal ini terjadi.
“Pelanggaran data ini sekarang merupakan salah satu pelanggaran paling besar dalam sejarah. Tidak hanya jumlah informasi yang dicuri cukup mengerikan, tetapi rincian pribadi yang terekspos pada dasarnya merupakan database resume pribadi jutaan orang, dalam beberapa kasus disertai dengan rincian kartu kredit mereka," bebernya.
Insiden dengan skala tersebut pasti memotivasi perusahaan untuk melakukan perubahan dalam kebijakan privasi dan menyikapi perihal data yang akan dibagikan.
“Konsumen yang peduli dengan data pribadi akan menerima pemberitahuan jika mereka terkena serangan, namun kami tetap mendesak mereka untuk secara proaktif melakukan verifikasi dengan Marriott group. Saran kami kepada para konsumen adalah untuk mengubah kata sandi Anda dan menggunakan kartu elektronik non-fisik, untuk pembayaran online,” tukas Emm.