Bos Kalah Triliunan di Meja Judi, Produsen Ponsel Cina Terancam Bangkrut

Senin, 03 Desember 2018 | 17:29 WIB
Bos Kalah Triliunan di Meja Judi, Produsen Ponsel Cina Terancam Bangkrut
Sebuah ponsel bermerek Gionee di Jakarta. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gionee, salah satu produsen ponsel asal Cina, dikabarkan akan bangkrut karena gagal membayar para pemasok komponen dan karena bosnya, Liu Lirong, baru saja kehilangan 10 miliar yuan atau sekitar Rp 20 triliun di meja judi.

Seperti diwartakan South China Morning Post (SCMP), Liu sudah mengaku menggunakan uang perusahaan untuk berjudi di Saipan, tetapi ia membantah telah kalah sebanyak 10 miliar yuan.

"Saya memang berjudi di Saipan, tetapi bagaimana saya bisa kehilangan 10 miliar yuan? Jika benar, tentu harga saham Imperial Pasifik (pemilik kasino) naik," kilah dia.

Ketika ditanya, berapa besar kekalahannya di meja judi, ia menjawab, "sedikit di atas 1 miliar yuan."

Liu juga mengakui bahwa utang Gionee sekitar 17 miliar yuan. Sekitar 10 miliar yuan adalah utang pada bank, 5 miliar yuan pada pemasok komponen, dan 2 miliar yuan pada agensi iklan.

Dalam wawancara dengan Securities Times, ia mengaku mungkin khilaf menggunakan uang perusahaan karena mengira uang-uang itu milik pribadinya.

Gionee sendiri bukan sembarang merek. Tahun lalu ia menjadi produsen terbesar keenam di Cina, satu tempat di bawah Apple. Di India, merek Gionee pada kuartal pertama 2017 lalu sempat menguasai 46 persen pangsa pasar ponsel pintar.

Tetapi dalam setahun terakhir kinerja Gionee mengalami penurunan tajam. Para pemasok komponen yang belum dibayar telah berhenti menyediakan pesanan komponen Gionee.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI