Suara.com - Parlemen Mesir sedang mempertimbangkan membuat larangan untuk game Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG) yang baru-baru ini viral di kalangan pemuda di negara itu.
PUBG adalah sebuah game yang bertema pertarungan. Para pemain dipertemukan dalam satu wilayah kemudian saling menyerang untuk bertahan sampai akhir pertarungan.
Menurut produsennya, PUBG telah dimainkan oleh lebih dari 87 juta pemain setiap harinya dan 227 juta pemain setiap bulan di semua platform.
Kantor berita lokal baru-baru ini melaporkan bahwa seorang siswa di sebuah sekolah di Provinsi Alexandrian, Mesir, telah membunuh gurunya sendiri karena kecanduan bermain PUBG.
Baca Juga: Pelajar Bunuh Guru Gara-gara Game PUBG
Ahmed Badawi, ketua komite komunikasi parlemen, mengatakan bahwa game itu dapat "memantik kekerasan" di antara anak muda.
Bahkan, PUBG dianggap lebih berbahaya dari "Blue Whale", game online yang dianggap mendorong anak muda untuk melakukan bunuh diri di beberapa negara, termasuk Mesir.
"Anak-anak muda kami justru belajar kekerasan dari permainan ini," kata Badawi.
Menurut dia, parlemen akan menggelar sidang dengan perwakilan Otoritas Pengaturan Telekomunikasi Mesir untuk mengatasi masalah aplikasi ponsel dan video game yang mempromosikan kekerasan.
Sebelumnya, pada April, Jaksa Agung Mesir Nabil Sadiq melarang sejumlah game online "berbahaya", termasuk "Blue Whale". [AA]
Baca Juga: Beta Update PUBG Rilis, Ini 4 Hal yang Harus Diketahui