Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui tak bisa berbuat banyak dalam menanggulangi maraknya aksi premanisme yang terjadi di wilayahnya. Menurutnya, aksi premanisme merupakan domain kepolisian dan Pemprov DKI hanya bisa melakukan tindakan jika ada pelanggaran peraturan daerah saja.
Pengakuan Anies tersebut rupanya memancing komentar para warganet yang memantau perkembangan berita. Mereka membandingkan dengan masa jabatan saat Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pernah menjabat.
Diposting pertama kali oleh Twitter @Dwiyana_DKM, ia mencuitkan perbandingan ucapan yang pernah dilontarkan oleh Ahok dan Anies saat ini.
"Inget @basuki_btp bilang 'Jakarta jangan kalah sama preman. Negara ini tidak boleh kalah melawan preman'. Ya Lord, @aniesbaswedan cuma bisa bilang 'Tidak bisa berbuat banyak menghadapi premanisme'." tulis @Dwiyana_DKM dalam kolom keterangan.
Baca Juga: Terlalu Besar, Sapi Raksasa Ini Viral dan Jadi Meme
Cuitannya tersebut mengundang perdebatan dari masing-masing pendukung Ahok ataupun Anies.
"Kalau sama preman aja 'nyerah' lebih baik mundur aja. Ataukah karena premannya dianggap sudah ikut berkontribusi dalam pilkada DKI yang lalu?" tulis pemilik akun prahar_77.
"Resign aja. Jangan korbankan kegelisahan warga Jakarta. Masih ada yang mampu," komentar rererock1.
"Gubernur jangan ngomong gitu dong. Bikin warga jadi miris. Pemimpin harus bertanggung jawab untuk warganya," tambah mukabahagia.
Tak hanya itu, beberapa warganet pun ada yang setuju dengan pengakuan Anies.
Baca Juga: Marak Premanisme di Jakarta, Anies Akui Tak Bisa Berbuat Banyak
"Premanisme itu ranah Polda dong ah," tulis pemilik akun syarifjogja.
"Emang masalah preman urusan gubernur seorang? Preman kan kaitannya sama aparat penegak hukum," komentar tmhbakti1.
"Premanisme jalanan, wilayah kepolisian. Bukan pemda," ungkap prince_OQ.