Suara.com - Peneliti pencemaran laut pada Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Muhammad Reza Cordova, mengatakan setiap satu meter persegi pantai di Indonesia terdapat 1,71 buah sampah plastik.
"Rataan sampah plastik yang ditemukan di seluruh pantai Indonesia setiap bulannya adalah 1,71 buah per meter persegi, dengan berat rata-rata 46,55 gram per meter persegi," kata Reza kepada Antara di Jakarta, Jumat (30/11/2018).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, menurut dia, rataan sampah plastik yang tertinggi ditemukan di pantai Sulawesi, mencapai 2,35 buah per meter persegi, diikuti dengan pantai Jawa dengan rata-rata 2,11 buah sampah plastik per meter persegi.
Sedangkan berdasarkan perhitungan kasar dan asumsi sederhana, Reza mengatakan sampah plastik di laut yang diproduksi orang Indonesia sendiri diprediksi mencapai 100.000 hingga 400.000 ton per tahun.
Angka tersebut, menurut dia, tidak termasuk sampah plastik yang masuk dari luar perairan Indonesia. Semua hanya yang berasal dari Indonesia saja.
"Tetapi ini perlu kajian lebih lanjut, sedang kami lakukan. Sehingga bisa mendapatkan data yang lebih detail dan tepat," katanya.
Reza mengatakan pihaknya masih melanjutkan penelitian terkait sampah plastik ini, termasuk menghitung mikroplastik yang mencemari laut Indonesia.
Sebelumnya ia mengatakan bahwa sampah plastik menjadi salah satu indikasi yang menggambarkan parahnya pencemaran di laut Indonesia. Plastik yang termakan oleh biota laut akan menganggu kesehatan, terutama saluran pencernaannya secara langsung.
Salah satu kasus yang paling menonjol adalah pada seekor paus sperma yang ditemukan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada pertengahan November. Dalam perut paus itu ditemukan hampir 6 kilogram sampah plastik.