Suara.com - Seorang pelajar sekolah menengah di Aleksandria, Mesir membunuh gurunya sendiri karena terinspirasi oleh permainan atau game mobile PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG), demikian diwartakan sejumlah media di Timur Tengah.
Seif el-Din yang baru berusia 16 tahun menikam hingga tewas seorang guru perempuan tahun ketika ia sedang mengikuti les privat di rumah guru tersebut pada Jumat pekan lalu (23/11/2018).
Kepada polisi pemuda itu mengaku meniru karakter-karakter dalam game PUBG. Ironisnya, ia melakukan kejahatan itu di hari ulang tahunnya sendiri.
Pada Minggu (25/11/2018) Kementerian Dalam Negeri Mesir mengunggah sebuah video di YouTube, yang di dalamnya menunjukkan wajah Seif el-Din.
Dalam video itu, pemerintah Mesir juga mendesak agar para orang tua mengawasi kegiatan anak-anak mereka di dunia maya, karna banyak konten online yang mendukung terorisme, perilaku kriminal, dan mendorong aksi bunuh diri.
Akibat insiden itu para anggota parlemen Mesir kini mempertimbangkan memblokir PUBG di negeri Piramida tersebut. Game besutan perusahaan Cina itu dinilai mendorong para remaja melakukan kekerasan dan tindakan kriminal lainnya.
"Anak-anak muda kita belajar melakukan kekerasan dari permainan seperti ini," kata Ahmed Badawi, anggota parlemen yang juga kepala komite komunikasi di dewan perwakilan rakyat Mesir.
PUBG sendiri memang sangat digemari dan banyak dimainkan oleh kaum muda Timur Tengah. Ini bukan pertama kali PUBG memantik kontroversi.
Pada akhir Oktober lalu seorang pemuda di wilayah Kurdistan menembak temannya sendiri hingga tewas karena terinspirasi game PUBG. Akibatnya majelis ulama setempat mengeluarkan fatwa haram terhadap game tersebut.