Suara.com - Hujan pada umumnya memberikan kehidupan dengan membangkitkan organisme atay makhluk hidup. Namun hujan pula yang menyebabkan kepunahan massal di Gurun Atacama yang telah lama mengalami kekeringan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan mengungkapkan bahwa curah hujan di Gurun Atacama justru menimbulkan kematian bagi mikroba yang ada di sana.
Baca Juga : Perubahan Iklim Makin Parah dan Krisis Besar Dimulai Tahun 2040
Hujan turun untuk pertama kalinya di gurun tersebut dalam ratusan tahun terakhir dan ternyata itu bukan sebuah kabar gembira bagi kehidupan di Gurun Atacama.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa banjir yang baru-baru ini terjadi merupakan pertama kalinya di Atacama dalam 500 tahun terakhir.
Penelitian tentang miroba yang ada di Atacama telah dipublikasikan di Nature Scientific Reports pada tanggal 12 November 2018 dan mengungkapkan bahwa ini terkait dengan perubahan iklim.
Baca juga : Mengerikan, Ini Penampakan Sambaran Kilat di Gunung Lawu
Gurun Atacama yang terletak di Chile bagian utara ini bisa disebut dengan gurun yang paling ekstrem di dunia.
Gurun itu tercatat sebagai tempat paling kering dan paling tua di planet Bumi dan hal aneh baru-baru ini terjadi. Setelah ratusan tahun, dimulai pada tahun 2015, gurun ini mendapatkan curah hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.
''Ketika hujan datang ke Atacama, kami berharap organisme untuk mekar dan padang pasir menjadi lebih hidup. Namun sayangnya, kami justru menemukan sebaliknya,'' kata Dr Albertor G. Fairen, seorang astrobioligis yang memimpin penelitian.