Di Negeri Ini, Pengguna iPhone Mayoritas Kurang Berpendidikan

Sabtu, 24 November 2018 | 06:15 WIB
Di Negeri Ini, Pengguna iPhone Mayoritas Kurang Berpendidikan
iPhone terbaru ditampilkan di toko Apple di Sydney, Australia. [AFP/Saeed KHAN]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga jualnya yang tinggi, iPhone sering dianggap barang mewah di Indonesia. Hal berbeda terjadi di Cina.

Pasalnya, smartphone keluaran Apple ini menjadi barang orang miskin di negeri Tirai Bambu. Dilansir dari SCMP, menurut penelitian yang dikeluarkan MobData, pengguna iPhone di Cina umumnya kurang berpendidikan dengan penghasilan kurang dari 3.000 yuan atau sekitar Rp 6,3 juta per bulan. Tak hanya itu, iPhone juga banyak dipakai oleh mereka yang belum menikah antara usia 18 hingga 34 tahun.

Sebaliknya, orang-orang berkantong tebal dengan rentang usia 25 hingga 34 tahun umumnya lebih memilih smartphone keluaran Huawei. Mereka ini memiliki penghasilan sekitar 5.000 yuan hingga 20.000 yuan atau sekitar Rp 10 juta hingga Rp 42,1 juta serta memegang gelar diploma dan sarjana.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna Huawei tersebut sudah memiliki flat dan mobil, sementara pengguna iPhone tidak.

Baca Juga: Facebook Larang Pegawainya Gunakan iPhone

Selain Huawei, orang berdompet tebal juga memilih ponsel Xiaomi. Sementara itu, orang yang memiliki penghasilan sekitar 3.000 yuan hingga 10.000 yuan atau sekitar Rp 6,3 juta hingga Rp 21 juta lebih memilih ponsel buatan Oppo dan Vivo.

Sebagai vendor smartphone terbesar ketiga setelah Samsung Electronics dan Huawei Technologies, Apple diketahui selalu menaikkan harga iPhone dalam setiap peluncurannya. Namun, pabrikan berlogo apel tergigit itu telah mengurangi pesanan dari dua pemasok komponen di Cina, setelah iPhone XR gagal mencapai target penjualannya.

Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi sebagai empat vendor smartphone terbesar di Cina memiliki pangsa pasar gabungan hampir 80 persen, sementara itu, Apple hanya memegang 9 persen. Walau begitu, MobData tidak mengungkapkan jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI