Suara.com - Kualitas streaming video Indonesia termasuk yang terburuk di Asia. Hal ini diungkap laporan OpenSignal, sebuah perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat yang mengkhususkan diri dalam pemetaan jangkauan nirkabel.
OpenSignal menganalisis kualitas streaming video di 69 negara di seluruh dunia. Dalam laporan The State of Mobile Video perusahaan yang dirilis pada bulan September 2018, Indonesia menempati peringkat ke-9 sebagai yang terburuk dari total 89 negara.
Dari diagram batang yang dirilis OpenSignal dalam webnya, Indonesia menerima 45,6 poin dari 100 poin. Negara peringkat pertama terburuk menurut perbandingan pengalaman video secara keseluruhan adalah Filipina dengan poin 34,98.
Sementara itu, untuk perbandingan kecepatan pengunduhan keseluruhan, Indonesia menempati peringkat ke-6 terburuk dengan kecepatan keseluruhan 6,66 Mbps, setelah negara Mesir. Sementara yang terendah dipegang oleh India dengan kecepatan 5,63 Mbps.
Baca Juga: Bersaing dengan Netflix, Apple Siapkan Layanan Streaming TV
Untuk kecepatan pengunduhan keseluruhan, Korea Selatan menduduki peringkat pertama terbaik dengan kecepatan unduh 45,58 Mbps dan diikuti oleh Norwegia dan Singapore.
Penilaian tersebut diberikan berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU), seperti kualitas gambar, waktu pembukaan, dan frekuensi stalling. Tak hanya itu, OpenSignal juga memberi peringkat lima operator telekomunikasi Indonesia berdasarkan kualitas streaming video, di mana Telkomsel menduduki peringkat pertama, lalu diikuti oleh XL, Smartfren, Tri, dan Indosat.