Pangeran William Nyentil Perusahaan Medsos

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 19 November 2018 | 06:14 WIB
Pangeran William Nyentil Perusahaan Medsos
Ilustrasi media sosial. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duke of Cambridge telah menuduh perusahaan media sosial tidak cukup proaktif tentang berurusan dengan berita palsu, masalah privasi dan cyber-bullying. Dalam pidatonya, Pangeran William mengatakan, jejaring sosial telah memungkinkan misinformasi dan konspirasi untuk mengotori ruang publik.

"Citra diri mereka begitu kuat dalam kekuatan positif mereka sehingga mereka tampaknya tidak dapat terlibat dalam diskusi konstruktif tentang masalah-masalah sosial yang mereka ciptakan," ia memperingatkan.

"Situs-situs yang kami gunakan untuk tetap terhubung dapat menciptakan perasaan kesepian dan ketidakmampuan yang mendalam," kata Pangeran dalam pidatonya.

Pangeran mengatakan, perusahaan-perusahaan teknologi memiliki banyak hal untuk dipelajari tentang tanggung jawab.

Baca Juga: Berbahaya Secara Politik, China Hapus Ribuan Akun Media Sosial

"Perusahaan media sosial telah berbuat lebih banyak untuk menghubungkan dunia daripada yang pernah dicapai dalam sejarah manusia. Tentunya Anda dapat terhubung satu sama lain tentang cara-cara cerdas untuk menghadapi konsekuensi yang tidak diinginkan dari koneksi ini," katanya.

"Anda dapat menolak pilihan palsu atas keuntungan nilai. Anda dapat memilih untuk berbuat baik dan menjadi sukses," ujarnya.

Dari omongan pangeran itu, tampaknya ditujukan kepada kepala eksekutif Facebook, Mark Zuckerberg.

Dia mengatakan bagian dari tantangan itu adalah mencari tahu bagaimana menyeimbangkan privasi yang diinginkan pengguna terhadap keinginan berbuat lebih banyak untuk menindak perilaku buruk.

"Saya pikir ada beberapa trade-off pada beberapa masalah antara privasi dan beberapa pekerjaan keselamatan," kata Zuckerberg.

Baca Juga: Sebar Foto Bugil Mantan di Media Sosial, Pemuda Karawang Ditahan

"Banyak yang kami coba lakukan adalah arsitek sistem untuk memberikan privasi yang sangat baik kepada orang-orang. Inilah sebabnya mengapa ini adalah pertanyaan besar dan penting, dan mengapa secara luas di masyarakat orang tidak selalu setuju tentang di mana Anda harus menarik garis," ujarnya.

Eksekutif lain menambahkan bahwa Facebook menggunakan kecerdasan buatan untuk membasmi perilaku yang tidak dapat diterima, tetapi lebih sulit mengidentifikasi kasus-kasus cyber-bullying daripada masalah lain karena sifat pesan yang terlibat sangat pribadi. [BBC]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI