Suara.com - Meskipun memiliki rintangan besar terkait teknologi dan medis, NASA menargetkan akan kirim manusia ke Mars dalam 25 tahun mendatang. Tak hanya itu, risiko yang harus dihadapi para astronot seperti radiasi mematikan dari kosmos, potensi kehilangan penglihatan, dan tulang yang berhenti berkembang merupakan salah satu tugas besar yang harus diatasi oleh para ilmuwan sebelum astronot masa depan dapat menginjakkan kaki di Mars.
"Kita harus mulai mengerjakan teknologinya sekarang, sehingga dalam 25 tahun mendatang kita sudah memiliki teknologi yang membantu dan melindungi kita dari waktu transit yang panjang ini," ucap Tom Jones, mantan astronot NASA.
Memiliki jarak rata-rata 225 juta kilometer dengan teknologi roket saat ini, dibutuhkan lebih dari sembilan bulan untuk mencapai Mars. Ditambah dengan gravitasi hanya sepertiga dari Bumi, para ilmuwan belum tahu efek dari misi Mars tersebut.
Dilansir dari News24, dalam kondisi saat ini perjalanan ke Mars akan memakan waktu sangat lama sehingga para astronot akan menerima jumlah radiasi yang lebih banyak, oleh karena itu Jones mengatakan untuk mengurasi waktu perjalanan ke Mars dengan sistem propulsi nuklir.
Baca Juga: Charlie Puth Ungkap Asal Terciptanya Album Voicenotes
Sementara itu, ahli aerospace telah mengidentifikasi beberapa teknologi yang perlu ditingkatkan, termasuk pesawat ruang angkasa yang bisa bertahan terhadap sinar kosmik. Saat ini NASA telah mengirim robot ke Mars yang disebut InSight untuk memperluas pengetahuan manusia tentang kondisi interior di Mars.
Setelahnya, pada tahun 2020 NASA akan mengirimkan rover ke Mars yang bertujuan untuk menentukan kelayakhunian lingkungan Mars dan menilai sumber daya alam serta bahayanya untuk para penjelajah Mars di masa mendatang.