Suara.com - Seperti yang semua ketahui, elemen yang ada hingga kini adalah padat, cair, gas dan plasma. Baru-baru ini ilmuwan menemukan elemen materi kelima yang masuk kategori terendah.
Elemen tersebut dikenal sebagai Bose-Einstein condensate (BEC). Kedengarannya seperti speaker yang benar-benar pintar tetapi sebenarnya apa yang terjadi pada partikel boson dasar ketika mereka didinginkan ke suhu yang sangat rendah.
Tahun lalu, pada bulan Januari, sebuah tim peneliti internasional berhasil secara artifisial menciptakan titik terdingin di alam semesta selama enam menit dan oleh karena itu menghasilkan BEC ini.
Mereka mengirimkan sebuah chip berukuran kecil, prangko yang berisi atom-atom gas, 150 mil di atas Swedia, dan mendapatkan suhu turun hingga beberapa miliar derajat di atas nol mutlak pada skala Kelvin - yaitu –273,15 ° C. Pada suhu yang sangat dingin, atom-atom rubidium-87 kehilangan individualitas mereka dan bergumpal bersama untuk menjadi 'atom super' BEC yang semua bervibrasi secara sinkron.
Baca Juga: Indonesia Butuh Ilmuwan Perempuan Lebih Banyak
Ini adalah pertama kalinya BEC diproduksi di luar angkasa. Dalam makalah yang dipublikasikan di jurnal Nature, tim peneliti menjelaskan pembuatan perangkat eksperimen kecil yang dibawa roket ke ruang angkasa dan eksperimen yang dilakukan saat terjun bebas.
Mengapa harus melalui kerumitan menciptakan materi yang langka? Nah, para ilmuwan menganggap bahwa jika mereka dapat memanfaatkannya, maka mereka mungkin dapat menggunakannya untuk menghasilkan sensor yang sangat sensitif yang kemudian dapat digunakan untuk mendeteksi gelombang gravitasi dan hal-hal lain dalam fisika.
Setelah BEC diproduksi, 110 percobaan terprogram dilakukan dalam enam menit yang dibutuhkan roket untuk jatuh kembali ke Bumi. Mengingat ini terjadi pada bulan Januari tahun lalu dan kami baru saja membaca studi yang dipublikasikan sekarang, bisa dibayangkan perlu beberapa waktu agar semua penelitian dilakukan dengan benar pada materi ini. [Metro]