Keren! Pelajar Kudus Ciptakan Alat Deteksi Dini Gunung Meletus

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 10 November 2018 | 17:15 WIB
Keren! Pelajar Kudus Ciptakan Alat Deteksi Dini Gunung Meletus
Ilustrasi gunung meletus. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berhasil mencitakan alat untuk memonitor suhu, getaran, dan gas karbon monoksida sebagai peringatan dini terjadinya bencana gunung meletus berbasis layanan pesan singkat (SMS).

Kedua pelajar pembuat robot mosugemo tersebut, yakni Azzalira Alayya Zahwa dan Alfi Fatimatuz Zahro siswa kelas X MIPA di Kudus mengaku, pembuatan robotik itu berawal dari banyaknya gunung berapi yang sering meletus dan dikhawatirkan mengakibatkan korban jiwa.

Atas pembuatan alat yang diberi nama Robot Mosugemo (Monitoring suhu, getaran dan karbon monoksida) tersebut, dua pelajar itu berhasil meraih juara 1 Tingkat Nasional 2018 pada ajang perlombaan robotik yang diselenggarakan Kementerian Agama.

Cara kerja robot tersebut, kata Alfi, menggunakan alat sensor, yakni dengan mendeteksi adanya peningkatan suhu, getaran, dan peningkatan kadar gas karbon monoksida.

Baca Juga: Anak Sekolah di Lereng Merapi Tetap Belajar saat Gunung Meletus

Selanjutnya, kata dia, robot tersebut akan mengirimkan peringatan melalui SMS ke nomor telepon yang sudah ditentukan.

Peringatan dini yang diberikan lewat SMS, yakni waspada gas CO meningkat, waspada suhu meningkat, dan waspada ada getaran.

Dalam pembuatan alat tersebut, diakuinya, terkendala beberapa bahan yang sulit ditemukan di kudus.

Bahan yang digunakan, mulai dari arduino uno R3, modul GSM, sim 900, sensor suhu DHT 11, sensor getaran, dan sensor gas MQ7.

Ia berharap robot Mosugemo tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat luas yang tinggal di sekitar gunung berapi.

Baca Juga: JK: Zaman Sekarang, Bencana Bukan Cuma Banjir dan Gunung Meletus

Pembimbing Tim Robotik MAN 1 Kudus Arif Noor Adiyanto bersama Nurul Khotimah, menambahkan persiapan untuk membuat robot tersebut dimulai sejak 11-15 Oktober 2018.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI