Suara.com - Dalam sebuah konferensi di Tel Aviv, Israel melalui panggilan video dari Rusia, Edward Snowden mengatakan, spyware Pegasus yang dijual kepada NSO Technologies Group digunakan untuk melacak jurnalis Jamal Khashoggi.
"Orang-orang Saudi, tentu saja tahu bahwa Khashoggi akan pergi ke konsulat, karena dia telah membuat janji. Tapi bagaimana mereka tahu niat dan rencana mereka?", katanya.
Khashoggi, seorang kolumnis dan warga negara Saudi dikutip dari The Washington Post, terbunuh pada 2 Oktober lalu setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul.
Menurut kantor Kejaksaan Istanbul, begitu berada di dalam, dia dicekik dan kemudian dibunuh.
Baca Juga: Begini Pandangan Putra Mahkota Saudi Tentang Jamal Khashoggi
Setelah mengumumkan dia dibunuh, Arab Saudi belum mengungkapkan lokasi tubuh Khashoggi.
Snowden mengatakan, smartphone salah satu teman Khashoggi, yang tinggal di pengasingan di Kanada, telah terinfeksi spyware NSO's Pegasus. Perangkat lunak ini memungkinkan Saudi mengumpulkan informasi tentang Khashoggi.
"Yang benar adalah mereka mengejar beberapa teman mereka melalui program yang ditulis oleh perusahaan Israel," ujarnya.
Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh lembaga penelitian Kanada Citizen Lab mengatakan, "Kami memiliki keyakinan tinggi bahwa ponsel Omar Abdulaziz, seorang aktivis Saudi dan penduduk tetap Kanada, menjadi sasaran dan terinfeksi dengan spyware NSO Group Pegasus."
Perangkat lunak ini, yang memungkinkan pengawasan tak terbatas terhadap ponsel, dipandang sebagai aplikasi spyware seluler paling kuat di dunia.
Baca Juga: Ini yang Terjadi pada Jamal Khashoggi: Dicekik Terlebih Dahulu
Snowden, yang memiliki ribuan dokumen yang merinci program pengawasan jangka panjang oleh pemerintah AS, diberikan suaka oleh Rusia pada tahun 2013 setelah AS menuduhnya dengan spionase. Izin tinggalnya di Rusia diperpanjang hingga 2020. [AA]