Objek Mirip Rudal Disebut Mata-mata Alien? Ilmuwan Beda Suara

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 10 November 2018 | 19:45 WIB
Objek Mirip Rudal Disebut Mata-mata Alien? Ilmuwan Beda Suara
Oumuamua, objek antarbintang yang diduga sebagai mata-mata alien, dalam rekaan seniman. Gambar ini dirilis oleh badan antariksa Eropa (ESA) pada 27 Juni 2018. [AFP/M. Kornmesser/ESA/Hubble]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah artikel ilmiah karya dua ilmuwan Universitas Harvard di Amerika Serikat memicu perdebatan pekan ini, setelah keduanya mengklaim bahwa sebuah objek mirip rudal yang melintasi sistem tata surya kita pada akhir tahun lalu diduga sebagai mata-mata kiriman alien.

Dalam artikel yang akan terbit di jurnal Astrophysical Journal Letters pada 12 November mendatang itu, Shmuel Bialy dan Avi Loeb mengatakan bahwa objek bernama Oumuamua itu kemungkinan adalah wahana buatan alien yang dikirim untuk meneliti Bumi.

Oumuamua adalah objek antarbintang pertama yang memasuki tata surya kita. Dengan kata lain, ia adalah objek antariksa pertama yang yang dilihat manusia dan diketahui bukan berasal dari dalam tata surya yang berinduk pada Matahari.

Objek ini unik atau boleh dibilang ganjil karena kecepatannya tiba-tiba berubah lebih cepat ketika bergerak menjauhi Matahari. Bialy dan Loeb menduga perubahan kecepatan itu mungkin karena Oumuamua dibekali teknologi light sail - teknologi penerbangan antariksa yang memanfaatkan energi radiasi matahari sebagai bahan bakar.

Sejak ramai diulas awal pekan ini, artikel dua ilmuwan itu pun menjadi viral. Tetapi tak semua astronom sepakat dengan mereka.

"Seperti kebanyakan ilmuwan, saya akan sangat gembira jika ada bukti tentang keberadaan alien. Tetapi (karya ilmiah) ini tak memiliki bukti soal itu" kata Alan Fitzsimmons, pakar astrofisika pada Queens University, Belfast, Irlandia.

"Sudah dijelaskan bahwa objek itu memiliki karakter-karakter yang sesuai dengan objek mirip komet yang datang dari sistem bintang lain. Lagi pula, beberapa argumentasi dalam studi ini berdasar pada angka-angka yang tingkat ketidakepastiannya besar," imbuh dia.

Keraguan juga disuarakan oleh Katie Mack, pakar astrofisika terkemuka dari North Carolina State University, AS.

"Yang harus kita pahami adalah, ilmuwan sangat senang menerbitkan gagasan aneh jika ada sedikit saja peluang bahwa gagasan itu tidak salah," tulis Mack dalam akun Twitter-nya.

"Tetapi sampai semua kemungkinan lain disingkirkan, bahkan para penulis itu sendiri pun belum mempercayai (ide mereka sendiri)," lanjut dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI