Suara.com - Komponen pertama Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) diluncurkan ke ruang angkasa lebih dari 20 tahun lalu dan ISS akan dinonaktifkan pada tahun 2024. Untuk sementara ini, ISS masih menjadi satu-satunya stasiun ruang angkasa operasional di orbit.
Hal itu akan berubah karena Cina baru saja memperkenalkan replika ukuran besar modul inti stasiun luar angkasa baru pada ajang Airshow China, pameran kedirgantaraan terbesar di Cina.
Program stasiun luar angkasa tersebut disebut dengan Tiangong, yang berarti "Istana Surgawi" dalam bahasa Cina. Model utama pesaing ISS itu memiliki panjang 17 meter dengan berat 60 ton dan dapat menampung tiga astronot.
Stasiun luar angkasa ini sebenarnya sedikit lebih kecil daripada ISS. Namun, stasiun luar angkasa baru akan memungkinkan astronot melakukan penelitian ilmiah mutakhir di bidang biologi dan gayaberat mikro.
Baca Juga: Gagal Capai Stasiun Luar Angkasa, Astronot AS - Rusia Selamat
"Tidak ada keraguan bahwa Cina akan menggunakan stasiunnya dengan cara yang sama seperti mitra ISS menggunakan pos mereka, di mana penelitian dilakukan, teknologi dan sebagai batu loncatan untuk eksplorasi ruang angkasa," ucap Chen Len, seorang analis di situs web khusus dalam program luar angkasa Cina.
Cina juga telah mengundang lembaga penelitian, universitas, dan perusahaan publik dan swasta untuk mengajukan proyek stasiun luar angkasa. Menurut media Cina, lebih dari 40 rencana dari 27 negara dan wilayah telah diterima.
Pengerjaan stasiun luar angkasa ini diharapkan akan selesai sekitar tahun 2022 dan akan memiliki jangka waktu sekitar 10 tahun. Badan Antariksa Eropa juga telah mengirim astronot ke Cina untuk menerima pelatihan agar siap untuk bekerja di dalam stasiun luar angkasa Tiangong setelah diluncurkan.
"Saya yakin seiring waktu, Cina akan berhasil mengembangkan kemitraan. Banyak negara dan semakin banyak perusahaan swasta dan universitas memiliki program luar angkasa tetapi tidak mampu membangun stasiun luar angkasa mereka sendiri," kata Bill Ostrove, seorang analis luar angkasa dari konsultan Forecast International yang berbasis di Amerika Serikat.
Setelah ISS dinonaktifkan, Tiangong akan menjadi satu-satunya stasiun luar angkasa di orbit. Dilansir dari Interesting Engineering, Cina mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk membiarkan badan antariksa dari pemerintah lain menggunakan stasiun tersebut untuk penelitian.