Suara.com - Bidang tata surya berada pada sudut sekitar 63 derajat ke bidang galaksi, hal ini berarti benda-benda di tata surya berputar pada sudut yang hampir tegak lurus dibandingkan dengan sudut rotasi semua benda di Bimasakti secara keseluruhan. Secara praktis, Bimasaksi juga akan muncul pada sudut yang berbeda di langit malam tergantung pada bulan di sepanjang tahun.
Bumi yang berevolusi mengelilingi Matahari dan letak bentangan Bimasakti berpindah-pindah, pada bulan November kali ini, pengamat tidak bisa lagi melihat bentangan Bimasakti di langit malam sampai bulan Maret 2019. Hal ini disebabkan Bimasakti hanya akan terlihat di siang hari mulai November hingga Februari. Dengan kata lain, Matahari akan berada persis di depan bentangan galaksi Bimasakti dalam pandangan dari Bumi.
Waktu terbaik untuk mengamati pusat galaksi Bimasakti sendiri baru bisa dimulai pada pertengahan Mei sampai akhir Agustus setiap tahunnya, di mana waktu tersebut dikenal dengan istilah Musim Bimasakti.
Infografik yang dibagikan oleh Andrewrhodesphoto.com memperlihatkan bahwa sejak Februari hingga April, bentangan Bimasakti sudah terbenam terlebih dulu saat Matahari terbenam. Sementara itu, pada September hingga November, bentangan Bimasakti terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Hal ini membuat pengamatan akan lebih baik dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus, sementara untuk mendapatkan puncaknya sebaiknya pengamatan Bimasakti dilakukan pada Juni hingga Juli.
Baca Juga: Ketika Dua Galaksi Satelit Bimasakti Saling Bertabrakan